Dipilih untuk Dibentuk dan Diutus

Markus 3:7-19

Di tengah kesuksesan dan kepopuleran pelayananan, dan di tengah tantangan bahkan ancaman pembunuhan dari para pemuka agama Yahudi, Yesus memilih, memanggil, dan membentuk orang-orang yang akan diutus-Nya untuk mengerjakan misi Tuhan di bumi ini. “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap.” (Yohanes 15:16).

Ayat 7-12. Gambaran “kesuksesan” pelayanan Yesus. Ditunjukkan dengan: (1) apa yang dilakukan-Nya membuatnya terkenal sampai ke berbagai daerah, yaitu Galilea, Yudea, Yerusalem, Idumea, seberang Yordan, daerah Tirus dan Sidon; (2) kuasa-Nya nyata karena Ia menyembuhkan banyak orang dan roh-roh jahat jatuh tersungkur di hadapan-Nya; (3) begitu banyak orang datang berdesak-desakan untuk bisa menjamah-Nya agar mereka disembuhkan, sampai-sampai harus disediakan perahu agar Ia tidak terhimpit oleh orang banyak itu.

Yesus sangat populer. Kepopuleran-Nya bukan hanya wacana atau propaganda, tetapi karena memang kuasa-Nya nyata di dalam apa yang dilakukan-Nya–orang banyak melihat dan mengalami bukti nyata dari kuasa-Nya. Kalau membandingkan dengan tindakan atau perilaku public figure atau pesohor–mereka akan memanfaatkan ketenaran dan pengaruh mereka; bisa untuk mencari keuntungan materi, bisa memuaskan ego mereka, atau bisa menggunakan pengaruh untuk memperjuangkan ide/agenda mereka.

Dalam konteks bagian sebelumnya, di mana para pemuka agama menentang dan berusaha membunuh Yesus, Ia bisa menggunakan popularitas dan pengaruh-Nya untuk menggerakkan orang banyak, people power, untuk menggoncangkan kemapanan agama yang ada; atau untuk melakukan gerakan revolusioner untuk membangun tatanan keagamaan dan masyarakat yang baru.

Orang banyak itu pasti mudah digerakkan oleh pemimpin yang punya kuasa tak terbatas dari sorga: kalau sakit disembuhkan, kalau kurang makan dikenyangkan, kalau menghadapi musuh bisa memanggil tentara dari sorga. Sebagaimana nenek moyang mereka waktu merebut Kanaan dengan penyertaan Tuhan–tidak ada musuh atau hambatan yang bisa menghalangi atau mengalahkan mereka. Tetapi Yesus tidak melakukan apa yang lazimnya dilakukan oleh manusia.

Ayat 13-19. Yesus naik ke atas bukit, berdoa semalam-malaman (Lukas 6:12), dan kemudian memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya. Untuk apa? Untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya (poieo: to ordain, to make, to form, to bring about); untuk dilatih-Nya atau diproses-Nya agar mereka bisa memberitakan Injil, untuk memiliki kuasa menyembuhkan penyakit, dan untuk mengusir setan. Yesus tidak membuat kondisi agar semua terpusat kepada diri-Nya sendiri, tetapi Ia membagi dan melipatgandakan pekerjaan-Nya dengan cara memilih dan melatih murid-murid untuk mengerjakan apa yang Ia sedang kerjakan.

Metode pemanggilan para rasul: (1) Yesus yang memilih dan memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya. Tidak ada pendaftaran, tidak ada pembukaan lowongan, tidak ada orang yang berinisiatif melamar, apalagi yang mengangkat dirinya sebagai rasul–inisiatif dan otoritas ada di tangan Yesus. Ia yang memilih sesuai dengan kehendak-Nya sendiri. Kalau Yesus tidak menghendaki, sekalipun seseorang itu memiliki semua kualifikasi yang unggul, ia tidak akan dipanggil-Nya.

(2) Yesus memilih dan memanggil 12 orang untuk menyertai Dia–hidup bersama-sama dengan Yesus, mengikuti ke manapun Yesus pergi, berada di dalam situasi di mana Yesus ada. Tujuannya adalah agar Yesus bisa mengajar, membentuk, memproses mereka untuk menjadi orang yang bisa mengerjakan pengutusan. Metodenya dengan transfer kehidupan: menerima pengajaran, melihat contoh/teladan, mengalami langsung. Tidak hanya pengetahuan dan ketrampilan, tetapi juga cara berpikir, tata nilai, passion, ketulusan dan kasih, serta kesungguhan.

(3) Tujuan pemilihan adalah: pengutusan. Mereka tidak hanya menikmati semua menefit dalam menyertai Yesus: kasih dan persekutuan, pengajaran dan hikmat, dan pengalaman akan kuasa Illahi; tetapi mereka akan diutus untuk mengerjakan misi Tuhan. Tidak untuk dinikmati sendiri, tetapi untuk melakukan pekerjaan Tuhan, untuk melayani orang lain. Untuk mengerjakan pekerjaan baik yang telah dipersiapkan Tuhan.

Penerapan:
Apakah saya dipilih dan dipanggil oleh Tuhan? Ataukah saya mengusulkan atau mengangkat diri saya sendiri? Apa dasar saya melakukan apa yang saat ini saya lakukan? Keinginan saya sendiri, keinginan lingkungan, atau panggilan Tuhan?

Views: 12

This entry was posted in Markus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *