Perlakuan Khusus TUHAN kepada Umat-Nya

Mazmur 147:1-20

Tuhan dipuji karena Ia memperlakukan umat-Nya secara istimewa. Perlakukan-Nya kepada umat-Nya berbeda dengan perlakukan-Nya yang bersifat universal. Kasih dan kemurahan TUHAN itu ada yang bersifat universal–diberikan kepada semua manusia, bahkan kepada semua mahkluk selain manusia, seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang. Tetapi, kepada umat pilihan-Nya, TUHAN melakuka perbuatan-perbuatan yang khusus.

Ayat 1-9. Pujian kepada TUHAN yang mencurahkan kasih dan kemurahan kepada segala makhluk. TUHAN menciptakan alam semesta ini dan memeliharanya, Ia yang mengatur musim, Ia yang menumbuhkan tanaman dan memberi makan kepada binatang-binatang. Kepada manusia, Ia menegakkan keadilan dan kebenaran: memberkati orang yang benar, membela orang lemah/tertindas, tetapi merendahkan orang yang fasik.

Ayat 10-11. Secara khusus, disebutkan sifat TUHAN yang tidak suka kepada kegagahan kuda, dan tidak senang kepada kaki laki-laki. Kuda dan laki-laki adalah simbol kekuatan dan keperkasaan. TUHAN tidak menyukai mereka yang mengandalkan kekuatan/keperkasaannya sendiri. Tetapi, TUHAN senag kepada orang yang takut akan Dia, yang menyadari kelemahannya, sehingga hanya berharap dan mengandalkan kasih ketia/kemurahan TUHAN.

Ayat 12-20. Perlakukan istimewa TUHAN kepada umat-Nya: (1) membrikan perlindungan, keamanan, dan kesejahteraan/berkjat kepada umat-Nya; (2) memberikan firman-Nya–firman yang berkuasa–kepada umat-Nya, menyatakan isi hati/pikiran/kehendak-Nya kepada umat-Nya, menyatakan hukum-hukum-Nya, apa yang berkenan kepada-Nya kepada umat-Nya. Sedangkan kepada bangsa lain, Ia tidak menyatakan kehendak-Nya.

Penerapan:
(1) Jangan merasa kuat/mampu, tetapi andalkanlah kemurahan dan pertolongan Tuhan. Jangan megandalkan pikiran, kemandaian, rencana, perhitunganmu sendiri–tetapi membawa semua hal di dalam doa kepada Tuhan, meminta kemurahan, bimbingan, dan pertolongan-Nya.
(2) Bersyukur karena Tuhan berkenan untuk memberikan firman-Nya kepada umat-Nya, termasuk saya, sehingga saya bisa mengerti degan jelas apa yang disukai Tuhan, apa yang dikehendaki Tuhan, cara hidup seperti apa yang sesuai dengan standar Tuhan.

Views: 10

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *