Pujilah TUHAN yang Telah Memilih Umat-Nya

Mazmur 134-135

Ajakan kepada hamba-hamba TUHAN, yang melayani di dalam rumah TUHAN, untuk memuji TUHAN, untuk mengangkat tangan ke sorga dan memuji TUHAN. Alasannya: “sebab TUHAN itu baik” dan “nama-Nya itu indah” (135:3). Dua istilah yang digunakan juga dalam Mazmur 133:1 “baik” (tob) dan “indah” (naiym). TUHAN itu baik (karakter-Nya atau sifat-sifat-Nya itu sempurna) dan TUHAN itu indah (memberikan sukacita, menyenangkan, membawa kegembiraan). Baik dan indah; dua dimensi harus ada–tidak hanya baik tetapi indah. Ada yang baik tetapi tidak indah, ada yang indah tetapi tidak baik.

Apa saja kebaikan TUHAN yang menjadi dasar pujian kepada-Nya? Pertama, TUHAN sudah memilih Yakub (Israel) untuk menjadi milik-Nya sendiri (ayat 4), Ia memilih bangsa Israel untuk menjadi milik kesayangan-Nya (gullah: a personal possession, a special possession, property, unique possession). Sekalipun TUHAN itu memiliki semua bangsa, tetapi Israel memiliki posisi yang istimewa/unik dibanding bangsa-bangsa lain.

Israel tidak lebih baik, bahkan dalam beberapa kasus, mereka lebih jahat daripada bangsa-bangsa lain; tetapi TUHAN telah memilih–di dalam kedaulatan-Nya, TUHAN memutuskan untuk memilih Israel. Tidak ada alasan apapun kecuali keputusan TUHAN sendiri. Betapa sebuah kehormatan dan kemuliaan untuk dipilih TUHAN menjadi milik-Nya yang istimewa, menjadi kesayangan-Nya.

Kedua, TUHAN berdaulat dan berkuasa untuk melakukan apa yang dikehendaki-Nya (ayat 5)–di langit, bumi, dan di segenap samudera raya; gambaran bahwa tidak ada satu dominionpun yang tidak dikuasai oleh TUHAN, tidak ada satu alammpun yang berada di luar kekuasaan TUHAN. TUHAN yang menghendaki dan mengatur alam untuk bergerak–semua dinamika yang terjadi di alam semesta ini adalah di dalam ijin dan kekuasaan dan pengendalian TUHAN. Kekuasaan TUHAn secara universal.

Ketiga, TUHAN membuktikan pemilihan-Nya atas Israel dengan mujizat-mujizat yang kerjakan-Nya untuk mereka (ayat 8-12). TUHAN mendatangkan malapetaka atas Mesir, memgalahkan bangsa-bangsa yang lebih banyak dan lebih kuat dari Israel, memberikan tanah milik bangsa-bangsa untuk menjadi hak milik Israel. Bangsa pendatang, yang tidak memiliki tumpah darah, diberikan-Nya tanah Kanaan sebagai milik pusaka mereka.

Keempat, TUHAN itu hidup. Tidak seperti berhala-berhala bangsa-bangsa buatan manusia (ayat 15-18), yang sekalipun dibentuk menyerupai makhluk hidup, tetapi tidak bisa melakukan apa-apa. Setiap bangsa-bangsa memiliki berhala atau illahnya sendiri–tetapi semua illah itu palsu dan mati. Sedangkan TUHAN, Allah Israel, adalah Allah yang hidup–yang sudah terbukti kekuasaan dan kekuatan-Nya melalui perbuatan-perbuatan yang dilakukan-Nya. Betapa sia-sia orang yang menyembah berhala-berhala itu.

Penerapan:
(1) Memuji Tuhan dan bersyukur kepada-Nya, karena Tuhan sudah memutuskan untuk memilih saya menjadi anak-Nya. Tidak hanya itu, Tuhan sudah mendeklarasikan saya adalah hamba-Nya, yang dikasihi-Nya, yang berkenan kepada-Nya. Terpujilah Tuhan.
(2) Terus mengingat dan melakukan afirmasi kepemilikan/pemilihan Tuhan atas hidup saya, serta pekerjaan-pekerjaan besar yang sudah Tuhan kerjakan atas dan di dalam hidup saya.
(3) Melakukan afirmasi itu ketika menghadapi godaan/pencobaan untuk tidak hidup sesuai pemilihan-Nya; ketika mengalami keputusasaan atau tekanan yang membuat ingin menyerah dan memberontak atau melarikan diri.

Views: 7

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *