Minta Hati yang Setia Kepada Janji

Mazmur 132:1-18

Permohonan agar TUHAN mengingat komitmen Daud. Daud sudah berkomitmen atau berjanji/bersumpah kepada TUHAN untuk membangun tempat kediaman TUHAN (Bait Allah). Daud mengatakan tekadnya untuk tidak berhentisampai ia mendapatkan tempat kediaman bagi TUHAN. Untuk menepati sumpah ini, Daud mengalami penderitaan-penderitaan (anah, affliction, be humbled) (ayat 1).

Keseriusan/penghargaan kepada komitmen/perjanjian ditunjukkan dengan kesediaan untuk menderita dan membayar harga demi menepati komitmen/janji yang sudah dibuat. Dalam kasus Daud: sengaja tidak menikmati kenyamanan rumahnya dan tidak menikmati istirahat yang enak (ayat 3-4) sampai dia menemukan tempat bagi kediaman TUHAN. Memang ini figuratif, sebab mustahil seseorang tidak tidur sama sekali–tetapi ini menunjukkan bahwa Daud terus berjaga, terus berpikir, terus gelisah, tidak lupa, tidak lengah, tidak berhenti–sampai komitmennya terpenuhi.

Janji/komitmen kepada TUHAN selalu berada di urutan paling atas dalam pikiran Daud. Always on the forefront of his heart and mind. Kata “penderitaan” dalam ayat 1 juga berarti: untuk bersujud, untuk merendahkan diri. Artinya, Daud memang sengaja membuat dirinya menderita, sengaja membuat dirinya gelisah, sengaja “menyiksa batinnya” untuk terus “menagih hutangnya” kepada TUHAN–yaitu janjinya untuk mencari tempat kediaman bagi TUHAN. Bukan orang lain yang menagih, tetapi Daud sengaja terus “menteror” hatinya sendiri bahwa ia berhutang kepada TUHAN.

Berlawanan dengan sikap Daud, saya mengakui bahwa saya adalah orang yang tidak setia kepada janji yang saya buat sendiri. Sangat mudah bagi saya untuk tidak menepati janji. Sangat mudah bagi saya untuk lupa kepada janji yang saya buat. Saya menunda penepatan janji, saya terlambat memenuhi janji. Dan, saya adalah orang yang mudah berjanji, tetapi tidak suka menderita atau membayar harga demi memenuhi janji itu. Saya lebih cenderung menuruti kebutuhan, keengganan, kemalasan, kesenangan, atau ketakutan saya–dan menjadikannya alasan untuk tidak memenuhi janji saya.

Saya bukan Daud, saya sama sekali tidak seperti Daud. Daud mengingat janjinya; saya melupakan janji saya. Daud menderita dan membayar harga untuk menepati janjinya; saya tidak mau susah dan tidak suka menderita/berkorban untuk memenuhi janji saya. Daud sengaja tidak tidur, tidak beristirahat, tidak berhenti sampai janjinya terpenuhi; saya malas, mudah berhenti, suka mengalihkan perhatian kepada kesenangan–dan itu menunda pemenuhan janji saya.

Penerapan:
(1) Mengakui bahwa saya orang yang tidak bisa dipercaya, saya orang yang tidak memegang dan menepati janji, saya orang yang tidak mau membayar harga untuk memenuhi janji/komitmen.
(2) Berdoa minta Tuhan menolong saya, memproses hati saya agar menjadi hati yang setia menepati janji/komitmen.
(3) Mulai hari ini: mau berjuang, mau bekerja keras, mau melepaskan kesenangan, untuk memenuhi janji/komitmen.

Views: 10

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *