Menumbuhkan Cinta kepada Firman TUHAN

Mazmur 119:145-176

Ungkapan kecintaan, kesukaan, kekaguman, dan kepercayaan kepada firman TUHAN. Ketika berhadapan dengan firman TUHAN, bukan hanya pikiran/logika Pemazmur saja yang terlibat, tetapi emosi/perasaannya dan kehendaknya juga nampak. Keyakinan akan kebenaran dan keadilan firman TUHAN membuat Pemazmur ingin mengerti/memahami; pengertiannya menghasilkan keputusan untuk hidup taat; dan pengalaman akan kuasa dan kebenaran firman TUHAN yang ditaatinya itu mendatangkan sukacita dan membuat kecintaan kepada firman TUHAN.

Ayat 145-152. Pemazmur berseru-seru kepada TUHAN di dalam kesesakannya karena orang-orang fasik telah mendekat. Ia bangun sebelum fajar menyingsing, ia bangun di sepanjang jaga malam untuk berseru kepada TUHAN dan untuk merenungkan firman-Nya. Jawaban yang ditunggu dari Pemazmur adalah pernyataan TUHAN melalui firman-Nya. Pemazmur tahu bahwa TUHAN telah menetapkan hukum atau prinsip-Nya di dalam firman. Karena itu, di dalam persoalan yang sedang melandanya, Pemazmur mengirangi tidur untuk berdoa dan merenungkan firman TUHAN.

Ayat 153-160. Pemazmur membandingkan hidupnya dengan hidup musuh-musuhnya. Ia mencintai firman TUHAN, tidak melupakan, dan tidak menyimpang darinya. Sedangkan musuh-musuhnya tidak mencari firman TUHAN dan tidak taat kepada ketapan-Nya. Pemazmur meminta TUHAN untuk memperhitungkan kecintaan dan ketaatannya kepada firman TUHAN sebagai dasar bagi TUHAN untuk menyelamatkan dan memulihkannya.

Ayat 161-168. Pemazmur sangat bersukacita karena firman TUHAN. Hatinya kagum/takjub kepada firman TUHAN, bersukacita seperti orang yang mendapat banyak harta jarahan. Sukacita diungkapkan dengan 7 kali sehari memuji TUHAN karena kebenaran firman-Nya. Karena firman TUHAN mendatangkan hidup yang damai/tenang dan tidak akan tersandung.

Ayat 169-176. Pemazmur menutup renungannya dengan seruan kepada TUHAN: ia berdoa, memohon agar TUHAN memberi pengertian dan mengajarkan kebenaran firman-Nya, ia berdoa agar TUHAN menolong, menyelamatkan, dan menuntun hidupnya dengan firman-Nya. Dengan semua kesadarannya akan sifat firman TUHAN, Pemazmur memilih untuk belajar, mengerti, mencintai, dan mentaati firman TUHAN.

Penerapan:
Bagian saya: terus tekun membaca/mendengarkan, merenungkan dan mentaati apa yang sudah saya mengerti dari firman Tuhan. Sambil berdoa agar di dalam proses itu Tuhan menumbuhkan kesukaan dan kecintaan kepada firman-Nya.

Views: 9

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *