Hikmat untuk Memahami Firman TUHAN

Mazmur 119:73-96

Firman TUHAN patut untuk dicari, dipegang, dan ditaati. Sebab firman TUHAN itu sempurna, berlaku atas segala sesuatu, dan tetap untuk selama-lamanya. Memahami firman TUHAN akan menumbuhkan takut kepada TUHAN, dan hidup yang takut kepada TUHAN adalah hidup yang kokoh, tidak digoyahkan oleh keadaan apapun, termasuk penganiayaan dari orang-orang fasik. Untuk bisa memahami firman TUHAN, orang memerlukan pengertian dari TUHAN, sebab firman TUHAN tidak bisa dipahami dengan kepandaian manusia sendiri.

Ayat 73-80. Pemazmur menyadari bahwa TUHAN yang menciptakan dan membentuk dirinya, karena itu ia memohon agar TUHAN, Sang Pencipta dirinya itu, memberikan pengertian supaya ia dapat memahami firman TUHAN. Dengan memahami firman TUHAN, Pemazmur bisa bersikap benar: tidak protes kepada disiplin TUHAN, tidak menjadi sombong, tetapi memiliki rasa takut kepada TUHAN. Hidup yang takut kepada TUHAN akan mendatangkan respek dan sukacita pada orang-orang yang melihat.

Ayat 81-88. Di dalam penderitaan karena penganiayaan/kejahatan orang fasik kepadanya, Pemazmur menanti-nantikan firman TUHAN. Firman atau janji TUHAN yang menyatakan pembelaan dan pertolongan TUHAN kepadanya, dan yang menyatakan penghakiman dan penghukuman TUHAN atas orang-orang fasik. Di dalam penderitaannya, Pemazmur berharap tetap memegang firman TUHAN, terus berharap kepada janji TUHAN.

Ayat 89-96. Pemazmur mengakui bahwa firman TUHAN itu tetap untuk selama-lamanya. Segala sesuatu tunduk kepada firman TUHAN, segala sesuatu diatur oleh ketetapan-ketetapan TUHAN. Pemazmur telah melihat bahwa segala sesuatu di bumi ini tidak ada yang sempurna, tetapi hanya firman TUHAN yang sempurna. Karena itulah, maka firman TUHAN yang berlaku di bumi dan di sorga. Pengertian ini membuat Pemazmur terus mencari dan memegang firman TUHAN.

Penerapan:
Kepandaian dan daya analisis manusia itu terbatas dan tidak sempurna, kalau hanya itu yang diandalkan untuk memahami firman Tuhan, maka pasti akan mengalami kesesatan. Saya memerlukan pengertian dari Tuhan untuk memahami firman-Nya yang sempurna, supaya say atidak sesat oleh pikiran saya sendiri dan/atau oleh tipu muslihat dosa dan si jahat.

Views: 4

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *