Mazmur 119:97-120
Pemazmur mengerti dan meyakini bahwa firman TUHAN adalah hal yang terpenting untuk dapat menjalani hidupnya dengan selamat. Hidup ini penuh tantangan, persoalan, pencobaan dan jebakan yang bisa menjatuhkan ke dalam dosa dan membawa bencana dan penghukuman Tuhan. Firman TUHAN yang menjadi sumber hikmat dan kebijaksanaan untuk berpikir, memutuskan, dan bertindak yang benar.
Ayat 97-104. Firman TUHAN adalah sumber hikmat. Dengan membaca dan merenungkan firman TUHAN Pemazmur memperoleh pengertian. Ada beberapa kata yang digunakan: bijaksana (wise, chakam), akal budi (insight, sakal), pengertian (understanding, biyn). Hikmat atau pengertian bukan dalam keilmuan, tetapi di dalam berpikir yang benar, mengambil keputusan yang benar, bertindak yang benar di hadapan Tuhan.
Ayat 105-112. “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (ayat 105). Firman TUHAN memberikan tuntunan untuk melangkah, untuk menjalani kehidupan. Pemazmur menyadari jalan kehidupannya itu tidak mudah: ada ketertindasan, mempertaruhkan nyawa, dan ada jerat-jerat orang fasik yang dipasang. Hanya dengan tuntunan firman TUHAN Pemazmur dapat menjalani hidupnya dengan selamat.
Ayat 113-120. Firman TUHAN memisahkan Pemazmur dari orang-orang fasik. Ada beberapa istilah untuk menggambarkan orang-orang fasik: bimbang hati (double-minded), penjahat (evildoer), orang sesat, menyimpang (wanderer), orang fasik (wicked). Pemazmur memegang firman TUHAN, dan itu membuatnya menjauh/memisahkan diri/membenci kepada orang fasik, sebab ia gentar kepada penghukuman TUHAN atas orang-ornag yang tidak taat kepada firman-Nya.
Penerapan:
Tekun membaca dan merenungkan firman Tuhan, sebab firman Tuhan memberikan hikmat untuk bertindak bijaksana dan benar di hadapan Tuhan, sehingga saya terhindar dari melakukan tindakan yang bodoh, dari bencana, dari jerat musuh, dan dari hukuman Tuhan.
Views: 27