Kesungguhan Terhadap Firman Tuhan

Mazmur 119:25-48

Sekalipun firman Tuhan telah diberikan kepada umat Tuhan, sudah dituliskan dalam Kitab Suci yang bisa dibaca atau dibacakan, tetapi umat Tuhan memerlukan hikmat dan pengertian dari Tuhan untuk dapat memahami dan mengalami kebenaran firman Tuhan. Kepandaian manusia tidak akan bisa membuat seseorang paham kehendak Tuhan dengan benar. Kemudian, diperlukan komitmen atau niat yang sungguh-sungguh dari umat Tuhan untuk berpegang dan mentaati firman Tuhan.

Ayat 25-32. Permohonan kepada TUHAN sehubungan dengan firman-Nya: (1) agar membangkitkan jiwa sesuai firman-Nya; (2) agar mengajarkan ketetapan-ketetapan-Nya; (3) agar membuat mengerti perintah Tuhan; (4) agar meneguhkan sesuai firman-Nya di kala berduka; (5) agar menjauhkan dari dusta, tapi mengaruniakan firman-Nya; (6) agar tidak membiarkan mendapat malu karena telah memilih kebenaran Tuhan.

Ayat 33-40. Masih berisi permohonan kepada TUHAN: (7) agar dibuat mengerti supaya bisa memegang dan memelihara firman-Nya; (8) agar mencondongkan hati kepada firman-Nya, dan bukan kepada laba atau hal-hal yang hampa; (9) agar meneguhkan janji Tuhan dalam dirinya dan membalikkan cela/kesalahan/kelemahannya.

Ayat 41-48. Frasa yang diulang: “Aku hendak”. Komitmen/niat Pemazmur terkait dengan firman TUHAN: (1) hendak senantiasa berpegang kepada Taurat TUHAN; (2) hendak hidup dalam kelegaan karena mencari titah TUHAN; (3) hendak berbicara tentang peringatan TUHAN di hadapan raja-raja; (4) hendak bergemar dalam firman TUHAN; (5) hendak merenungkan ketetapan-ketetapan TUHAN.

Penerapan:
Tidak sembrono atau asal-asalan dalam membaca/merenungkan firman Tuhan: menyadari bahwa tidak bisa mengandalkan kepandaian saya, tetapi harus meminta dengan sunggguh-sungguh agar Tuhan memberikan pengertian.

Views: 6

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *