Mazmur 119:1-24
Firman Tuhan adalah harta yang paling berharga bagi Pemazmur. Sebab ia tahu bahwa dengan hidup berpegang kepada firman Tuhan, maka ia tidak akan mendapat malu (ashamed) atau mengecewakan (disappointed)–ayat 6. Rangkaiannya adalah: pemazmur merenungkan firman Tuhan, ia mendapatkan perintah dan petunjuk hidup dari Tuhan, lalu ia menjalani hidupnya di dalam ketaatan kepada ketetapan yang diterimanya di dalam firman Tuhan.
Kehausan/keinginan yang besar–mencari dengan segenap hati, tindakan membaca dan merenungkan untuk menemukan ketetapan Tuhan, dan tindakan mentaati ketetapan Tuhan yang telah dimengerti. Itu akan menghasilkan kehidupan yang mantap–tidak mendapat malu: (1) hidup yang diberkati–ayat 1,2; (2) tidak melakukan kejahatan–ayat 3; (4) menjaga hati nurani bersih dari dosa–ayat 9-11; (5) terhindar dari cemooh dan penghinaan orang lain–ayat 22.
Sikap terhadap firman Tuhan yang ditunjukkan oleh Pemazmur: (1) mencari dengan segenap hati–ayat 2; (2) taat dengan tekun (diligently)–ayat 4; (3) menyimpan di dalam hati–ayat 11; (4) memperkatakan dengan bibir–ayat 13; (5) bersukacita/bergembira tentang firman Tuhan–ayat 14; (6) tidak melupakan–ayat 16; (7) merenungkan firman Tuhan di tengah kesulitan/tantangan–ayat 23.
Ketika seseorang sungguh-sungguh mencintai firman Tuhan, maka hasilnya adalah hidup yang taat kepada Tuhan. Kalau hidupmu tidak taat, kalau kamu hidup di dalam dosa, kalau ada kejahatan yang kaujalani dan kausimpan/pertahankan, maka itu adalah bukti bahwa kami tidak mencintai firman Tuhan. Seberapa banyakpun pengetahuanmu, seberapa hebatpun kamu bisa menjelaskan atau mengajarkan–the ultimate test is: do you obey the word of God?
Penerapan:
Terus berkomitmen untuk hidup mentaati firman Tuhan, dibuktikan dengan tidak melakukan dosa atau kejahatan yang bertentangan dengan firman Tuhan.
Views: 5