Mazmur 117-118
Terkesan bahwa Mazmur 117 dan 118 merupakan mazmur yang dinyanyanyikan untuk perayaan. Ada yang menafsirkan bahwa Mazmur 118 diciptakan untuk Hari Raya Pondok Daun (Pentakosta), bahkan mungkin itu diciptakan dalam perayaan pertama setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan. Sebab isinya adalah pujian bagi TUHAN yang sudah memulihkan bangsa yang sebelumnya ditolak.
Ayat 1-4. Ajakan untuk memuji TUHAN: “Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya!”. Ajakan kepada semua orang: bangsa Israel, para imam, dan semua orang yang takut akan TUHAN–yang bisa jadi adalah orang bukan Israel, tapi yang percaya kepada TUHAN.
Ayat 5-23. Pemazmur menceritakan alasan untuk memuji TUHAN: (1) menjawab ketika dalam kesesakan; (2) berpihak dna menolong menghadapi orang yang membenci; (3) memberikan perlindungan dari serangan bangsa-bangsa; (4) menolong dan meninggikan ketika ditolak orang; (5) memberikan kemenangan dan meninggikan; (6) menghukum dengan keras, tetapi tidak menyerahkan kepada maut; (7) memberikan kemenangan, sekalipun ditolak oleh manusia.
Ayat 24-29. Ajakan untuk bersorak sorai pada hari kemenangan. Sebab hari kemenangan itu adalah hari yang dijadikan TUHAN–TUHAN yang memberikannya. Berkat bagi mereka yang datang untuk memuji dan menyembah TUHAN. Mempersembahkan korban hari raya di mezbah TUHAN. Menikkan syukur dan meninggikan TUHAN.
Penerapan:
(1) Memuji Tuhan untuk kesetiaan-Nya. Dalam Yehezkiel, ketika masih lama masa pembuangan itu harus dijalani, Tuhan sudah menyatakan apa yang akan terjadi di masa depan: pemulihan Bait Allah, pemulihan umat Tuhan.
(2) Mengkondisikan hati untuk terus punya pengharapan dan bersukacita, sekalipun saat ini sedang ada di dalam masa-masa yang sulit karena hajaran Tuhan–dengan mengingat dan memuji Tuhan, khususnya kasih setia-Nya. bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia Tuhan!
Views: 48