TUHAN, Pembela Orang yang Sengsara

Mazmur 109:1-31

Ketika orang percaya lemah dan dalam posisi tertindas karena serangan/tuduhan/fitnah dari orang-orang fasik, ia bis aberharap kepada Tuhan. Sebab Tuhan itu baik, dan kasih setia-Nya tidak berubah. Sebab Tuhan “berdiri di sebelah kanan orang miskin untuk menyelamatkannya dari orang-orang yang menghukumnya” (ayat 31). Tuhan itu adil, karena itu, di masa kesesakan, orang percaya bisa mengadukan perkaranya kepada Tuhan, sepeti dalam pengadilan.

Ayat 1-6. Seruan Daud kepada Tuhan agar membelanya. Sebab ada orang-orang yang mendakwa, memfitnah dengan dusta, menyerang dan menuduh Daud. Padahal, Daud merasa tidak berbuat jahat kepada mereka, justru sudah mengasihi, mendoakan, dan melakukan kebaikan kepada mereka.

Ayat 7-15. Permintaan Daud agar orang-orang fasik itu mendapat pembalasan atas semua perbuatan jahat mereka. Seperti di dalam sebuah pengadilan, Daud berharap agar kejahatan orang-orang itu terbukti dan mereka mendapat hukuman sebagai ganjaran kejahatan mereka. Daud berharap agar segala jenis malapetaka menimpa mereka dan supaya Tuhan tidak melupakan dosa-dosa mereka. Ini adalah ungkapan kejujuran hati Daud yang berkobar-kobar memegang kebenaran dan keadilan Tuhan.

Ayat 16-20. Alasan mengapa orang-orang fasik itu pantas untuk mendapatkan hukuman dari Tuhan: tidak mengasihi, mengejar orang sengsara/miskin/orang yang hancur hati tanpa ampun, suka mengutuki, berkata-kata jahat kepada orang lain. Tidak punya belas kasihan sama sekali.

Ayat 21-29. Daud mengadukan kondisi hidupnya akibat kejahatan orang-orang fasik itu: sengsara, miskin, hatinya terluka, semakin lemah. Karena berpuasa tubuhnya menjadi kurus dan lemah. Daud menjadi cela dan cemoohan bagi orang yang melihatnya. Daud memohon pertolongan Tuhan sesuai dengan kasih setia Tuhan. “Supaya mereka tahu, bahwa tangan-Mulah ini, bahwa Engkaulah, ya TUHAN, yang telah melakukannya” (ayat 27).

Ayat 30-31. Komitmen Daud untuk sangat bersyukur kepada TUHAN dan memuji-muji TUHAN di tengah orang banyak. Sebab Tuhan berada di pihak orang miskin untuk menyelamatkannya dari orang-orang yang menganiayanya.

Penerapan:
Terus mempercayai bahwa Tuhan itu adil dan setia. Terus membawa semua persoalan, terutama dakwaan/tuduhan yang tidak benar dari orang lain kepada Tuhan, terus meminta Tuhan yang bertindak untuk membela.

Views: 4

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *