Pujilah TUHAN, Sang Sumber Hidup

Mazmur 104:1-35

TUHAN, Sang Pencipta Alam Semesta, adalah Sumber Keberadaan (Eksistensi) dan Kehidupan segala sesuatu: alam, tumbuhan, binatang, dan manusia. Semuanya menantikan TUHAN, supaya diberikan makanan pada waktunya (ayat 27). Betapa semua makluk, termasuk manusia, mutlak bergantung kepada TUHAN. Makanan, rejeki, itu bukan karena proses alamiah, bukan karena upaya atau hasil kerja, tetapi sebenarnyalah itu pemberian TUHAN–semua makhluk hanyalah memungut apa yang telah diberikan oleh TUHAN (ayat 28).

TUHAN yang memegang hidup-mati segala makhluk. TUHAN yang menjadikan dan menciptakan mereka. TUHAN mengirimkan roh-Nya, maka mereka tercipta dan hidup (ayat 30). TUHAN yang menetapkan waktu/masa hidup mereka, TUHAN yang memberi makan untuk kelangsungan hidup mereka. Dan ketika TUHAN mengambil roh mereka, maka mereka mati binasa dan kembali menjadi debu! (ayat 29).

Pemazmur melihat ciptaan TUHAN, merenungkan apa yang ada di sekelilingnya, memikirkan apa yang terjadi di dalam hidup setiap makhluk–termasuk manusia. Dan ia menyadari bahwa TUHAN, Sang Pencipta, adalah Sumber Hidup dan Kehidupan segala sesuatu! Karena itu, Pemazmur menyanyikan pujian bagi TUHAN selama ia hidup, bermazmur bagi TUHAN selagi ia ada (ayat 33). Sebab TUHAN, Sang Pencipta, Sang Sumber Hidup, layak untuk dipuji dan disembah!

Penerapan:
Terus menyediakan waktu untuk menyembah dan memuji Tuhan. Sebab Tuhan layak untuk disembah dan dipuji. Tuhan, yang menciptakan saya, yang memelihara hidup saya, yang memegang nasib saya, yang menentukan hidup-mati saya.

Views: 19

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *