DIA Ingat bahwa Manusia itu Debu

Mazmur 103:1-22

Daud mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan yang dilakukan kepadanya secara pribadi, dan juga apa yang dikerjakan Tuhan secara umum. Betapa Tuhan itu berlaku lemah lembut, panjang sabar, dan penuh dengan kemurahan dan kasih karunia. Kalau tidak, maka betapa celakalah manusia–manusia akan langsung habis di hadapan Tuhan Yang Mahakudus dan Mahakuasa. Daud memuji Tuhan dengan segenap hatinya, bersama-sama dengan para malaikat, makhluk sorga, dan seluruh ciptaan Tuhan di segala tempat.

Ayat 1-5. Daud memerintahkan dirinya seutuhnya, jiwanya, semua yang ada di dalam dirinya untuk memuji Tuhan. Memuji Tuhan dengan segenap hatinya. Tidak melupakan perbuatan dan berkat Tuhan untuknya secara pribadi: (1) mengampuni semua dosanya, (2) menyembuhkan semua penyakitnya, (3) menebus nyawanya dari lubang kubur, (4) memahkotainya dengan kemurahan, (5) memuaskan semua keinginannya dengan hal-hal yang baik.

Ayat 6-13. Daud menyebutkan perbuatan Tuhan yang sifatnya umum, kepada semua umat: (1) menegakkan keadilan untuk orang tertindas; (2) menyatakan kebenaran-Nya kepada umat-Nya; (3) panjang sabar, tidak cepat murka, dan berlimpah kasih setia-Nya; (4) tidak selalu menuntut, tidak selamanya mendendam; (5) tidak membalas setimpal dengan dosa umat-Nya; (6) mengampuni dna melupakan dosa umat-Nya; (6) memberikan belas kasihan kepada umat-Nya seperti seorang Bapa yang sayang kepada anak-anaknya.

Ayat 14-16. Mengapa Tuhan bersikap begitu murah hati dan sayang kepada umat-Nya? Karena Ia tahu bahwa sebenarnya umat-Nya itu sangat kecil dan lemah, seperti debu. Seperti rumput yang hidup sebentar dan kemudian cepat sekali layu. Manusia itu fana, rapuh, gampang sekali hancur lenyap. Kalau Tuhan tidak bersikap murah hati dan beranugerah, maka tidak ada satu manusiapun yang akan bisa bertahan hidup!

Ayat 17-19. Sebaliknya, Tuhan itu kekal. Kasih setianya tidak pernah berkesudahan; dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, kasih setia Tuhan dicurahkan kepada orang yang yakut kepada-Nya turun-temurun. Kepada orang yang memegang perjanjian-Nya dan mengingat hukum-hukum-Nya. Tuhan yang seperti itu: yang penuh belas kasihan dan anugerah itu, yang bertakhta sebagai Raja di sorga! Pemerintahan-Nya berlaku untuk semua makhluk.

Ayat 20-22. Karena itu, sudah selayaknya segala makhluk memuji Tuhan! Para malaikat, yang selalu tunduk dan melakukan kehendak Tuhan, memuji Dia! Semua makhluk-makhluk sorgawi yang melayani Tuhan, memuji Dia! Semua ciptaan-Nya di segala tempat, memuji Dia! Dan, jiwa Pemazmur juga memuji Tuhan dengan segenap hatinya!

Penerapan:
Dalam ayat 14, Tuhan bersikap lemah-lembut, panjang sabar, dan penuh kemurahan/anugerah dan tidak keras kepada manusia karena Ia tahu bahwa: manusia itu sangat lemah dan rapuh. Kalau Tuhan telah dan selalu bersikap demikian kepada saya, maka seharusnya saya juga bersikap sabar dan penuh kemurahan kepada orang lain–apalagi mereka yang “lebih lemah” daripada saya.

Views: 5

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *