Ingatlah TUHAN: Tuhanmu, Penciptamu, Pemilikmu, Gembalamu

Mazmur 100:1-5

Ajakan untuk menghadap Tuhan dengan ucapan syukur, sorak-sorai, sukacita. Dengan nyanyian syukur, puji-pujian. Datang beryukur kepada-Nya dan memuji nama-Nya. Sebab TUHAN adalah Allah, sebab TUHAN yang menjadikan umat-Nya, TUHAN yang memiliki umat-Nya, TUHAN adalah Gembala bagi umat-Nya. Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-Nya untuk selamanya dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Ingatlah Siapa Tuhan itu. Tuhan adalah Allah (Elohym, the Supreme God): Tuhan, Penguasa atas segala sesuatu. Segala seuatu tunduk di bawah kekuasaan-Nya. Kekuasaan-Nya universal, berlaku atas segala makhluk dan semua ciptaan-Nya. Alam maupun manusia, apapun dan siapapun dia, ada di bawah kedaulatan dan kekuasaan Tuhan–Tuhan yang mengatur dan mengendalikan mereka semua.

Tuhan adalah Pencipta umat-Nya: sumber kehidupan, yang membuat umat-Nya ada dan eksis. Mati hidup umat-Nya tidak tergantung/ditentukan oleh manusia, situasi, atau kekuatan apapun, tetapi ditentukan oleh Tuhan, Sang Sumber Kehidupan.

Tidak hanya Pencipta, tetapi Tuhan memiliki relasi khusus dengan umat-Nya: sebagai milik-Nya, sebagai domba-domba yang digembalakan-Nya. Karena umat-Nya adalah milik Tuhan (His people), maka Tuhan memperlakukan secara berbeda–Tuhan mengidentifikasikan dirinya, berdiri di pihak umat-Nya. Karena Tuhan adalah Gembala, Ia memelihara dan memimpin umat-Nya sepanjang hidup.

Ingatlah dan pujilah Tuhan, sebab Tuhan itu baik (good, beautiful, best). Karena Tuhan selalu memberikan kasih setia (chesed) terus-menerus untuk selamanya, tidak pernah berubah. Karena Tuhan melakukan kesetiaan-Nya (emunah) kepada umat-Nya, sampai turun-temurun kepada semua generasi.

Penerapan:
Jangan takut, ingatlah Tuhanmu. Tuhan yang sudah menjadikanmu, yang sudah memungutmu menjadi milik-Nya, yang sudah memilihmu sebagai hamba-Nya yang dikasihi dan berkenan.
Ingatlah, kasih setia dan kemurahan yang Tuhan berikan kepadamu itu tetap, tidak berubah, akan selalu ada tersedia bagimu. Ingatlah, yang memegang mati-hidupmu bukan orang lain atau situasi atau kekuatan apapun–tetapi Tuhanlah, Tuhan yang adalah Gembalamu itu, yang memegang hidupmu di tangan-Nya.

Views: 6

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *