TUHAN, Raja yang Kokoh dan Kekal

Mazmur 93:1-5

TUHAN memerintah sebagai Raja. Pemerintahan Tuhan itu kokoh dan kekal. Kokoh berarti tidka bisa dilawan/digoyahkan, kekal berarti berlaku untuk sepanjang masa, masa Perjanjian Lama, masa Gereja mula-mula, masa sekarang, dan sampai nanti selama-lamanya. Konsekuensinya: tidak ada yang berkuasa/menentukan kecuali Tuhan: kehendak-Nya yang akan terlaksana.

Ayat 1-2. TUHAN memerintah. Tuhan digambarkan sebagai Seorang Raja yang mengenakan pakaian kebesaran, pakaian yang memancarkan kemuliaan dan kekuatan. Pemerintahan Tuhan tidak akan bisa digoyahkan. Takhta (simbol kedudukan sebagai Raja) itu kekal–akan tetap kokoh dari selamanya sampai selama-lamanya.

Ayat 3-4. Pemazmur menggambarkan suara gemuruh air sungai (yang sedang banjir) dan deburan ombak yang dahsyat, lambang kekuatan yang besar, kekuatan yang bisa menghancurkan. Dalam mazmur, air bah dan gelombang laut sering dipakai untuk melambangkan malapetaka atau bencana. Tetapi, Tuhan lebih kuat daripada air bah dan gelombang laut–sedahsyat apapun bencana dan malapetaka yang ada, Tuhan lebih tinggi dan lebih kuat darinya!

Ayat 5. Hukum-hukum/ketetapan-ketetapan Tuhan itu kokoh kuat–tidak bisa digoyah, pasti terlaksana/berlaku. Karena TUHAN adalah Raja yang tertinggi, maka peraturan/hukum dan kehendak-Nyalah yang akan berlaku dan terjadi, tidak ada yang bisa melawan atau menentangnya. Kekudusan Tuhan mewarnai Bait-Nya untuk sepanjang masa.

Penerapan:
Memuji dan menyembah Tuhan, mengakui Tuhan sebagai Raja/Penguasa tertinggi atas segala sesuatu, atas hidup saya. Menyerahkan diri untuk tunduk kepada ketetapan/kehendak Tuhan. Tidak perlu takut kepada bencana, sebab Tuhan juah lebih tinggi/kuat daripada semua bencana atau bahaya, dan kehendak-Nyalah yang akan terjadi.

Views: 4

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *