Tebuslah Harimu, Agar Tidak Hilang Sia-sia

Mazmur 90:1-17

Kesadaran bahwa hidup manusia itu sangat singkat dan berlalunya cepat sekali–dan apa yang bisa “dibanggakan” dari masa hidup di dunia itu? Sebagian terbesar adalah penderitaan, dosa/pelanggaran, kesalahan/kegagalan, menimbulkan masalah dan membawa penderitaan kepada orang lain. Hari-hari yang punya nilai adalah hari-hari ketika mengalami anugerah Tuhan, diberkati oleh Tuhan, dan melakukan apa yang sesuai kehendak Tuhan. Manusia tidak bisa menentukan masih berapa hari lagi ia hidup, tetapi ia bisa memilih bagaimana akan menjalani hidupnya satu hari ini: di dalam Tuhan atau di dalam kesia-siaan.

Ayat 1-11. Pengakuan Musa tentang kefanaan manusia dibandingkan kekekalan Tuhan.
Tuhan itu kekal, ada dari selama-lamanya sampai selama-lamanya. Tuhan itu berkuasa atas kehidupan ciptaan-Nya. Di dalam perspektif kekekalan-Nya, masa hidup manusia yang bisa sampai 80 tahun itu, sangat singkat, sekejap saja, seperti mimpi yang melintas! Manusia itu fana, hanya sebentar sekali masa hidupnya. Dan masa hidup yang hanya sebentar itu lebih banyak berisi kesusahan dan penderitaan, karena dosa dan kesalahan manusia di hadapan Tuhan.

Ayat 12-17. Permohonan Musa kepada Tuhan: (1) agar Tuhan mengajar betapa singkatnya umur manusia itu, supaya mendapat hati yang bijaksana; (2) agar Tuhan kembali menyayangi umat-Nya; (3) agar Tuhan memuaskan umat-Nya dengan kasih setia-Nya supaya umat-Nya bisa bersukacita; (4) agar Tuhan memberikan hidup bersukacita seimbang dengan masa-masa penderitaan umat-Nya; (5) agar Tuhan memperlihatkan perbuatan-Nya dan kemuliaan-Nya kepada umat-Nya turun temurun; dan (6) agar Tuhan membeirkna kemurahan-Nya kepada umat-Nya dan meneguhkan/memberi keberhasilan kepada pekerjaan umat-Nya.

Penerapan:
Setiap pagi, berdoa meminta agar Tuhan menebus hari itu, supaya tidak hilang sia-sia.
Meminta pimpinan Tuhan apa yang harus dilakukan pada hari itu, supaya menjadi hari di mana mengalami kasih setia Tuhan, melihat perbuatan Tuhan, menerima kemurahan Tuhan, dan diberkati dalam segala aktivitas/pekerjaan saya.

Views: 206

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *