Apa Dasarmu Minta Pertolongan TUHAN?

Mazmur 89:1-53

Melihat penderitaan dan penderitaan yang sedang dialami oleh umat Tuhan, Pemazmur berseru-seru kepada TUHAN agar mengingat akan perjanjian yang sudah pernah diberikan-Nya kepada umat-Nya. Dasar permohonan Pemazmur bukanlah kelayakan/kepantasan umat Tuhan untuk ditolong, tetapi Pemazmur mendasarkan permohonannya kepada sifat Tuhan yang setia dan perjanjian Tuhan yang sudah diberikannya kepada umat-Nya.

Ayat 1-5. Pemazmur memulai dengan puji-pujian kepada TUHAN, karena kasih setia TUHAN itu untuk selama-lamanya. Kesetiaan TUHAN itu dibangun untuk selama-lamanya, tegak menjulang seperti langit. Dan secara eksplisit, TUHAN sudah membuat perjanjian dengan Daud: “Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun” (ayat 5).

Ayat 6-15. Pemazmur mengakui bahwa TUHANlah yang berkuasa atas segala sesuatu: alam semesta maupun kerajaan/bangsa. TUHAN yang memiliki segala sesuatu di alam semesta ini, seluruh unsur alam tunduk kepada TUHAN. Pemerintahan dan pengandilan TUHAN itu berlaku secara universal, seluruh alam semesta dan semua kerajaan/bangsa itu berada di bawah kekuasaan dan kedaulatan TUHAN.

Ayat 16-19. Pemasmur menyatakan berbahagialah bangsa yang memiliki TUHAN sebagai Tuhan mereka. Bangsa yang hidup di dalam cahaya wajah-Nya, yaitu bangsa yang diperkenan oleh Tuhan. Bangsa itu akan bersorak-sorai dan bersukacita, sebab TUHAN yang menjadi Tuhan mereka, kebenaran dan keadilan Tuhan menjadi penopang mereka, Tuhan menjadi perisai perlindungan mereka. Mereka akan menjadi bangsa yang jaya dan mulia, karena TUHAN yang menjadi Allah mereka.

Ayat 20-38. Pemazmur mengingat bagaimana Tuhan telah memilih Daud sebagai raja atas umat-Nya, dan menjanjikan kemenangan kepada Daud atas musuh-musuhnya. Tuhan juga sudah berjanji untuk memelihara kasih setia-Nya kepada Daud dan keturunannya. Keturunan Daud tidak akan punah, dan takhta/kerajaan akan selalu ada di jalur anak cucu Daud. Kalau keturunana Daud itu melupakan Tuhan dan melanggar hukum Tuhan, Tuhan akan menghajar/ menghukum mereka, tetapi Tuhan tidak akan melanggar perjanjian-Nya, apa yang telah keluar dari mulut Tuhan tidak adan diubah!

Ayat 39-52. Keluhan/gugatan Pemazmur kepada TUHAN. Sebab sekalipun TUHAN sudah berjanji untuk melanggengkan kerajaan Daud, dan memberikan kejayaan kepadanya, kemuliaan melampaui semua bangsa yang lain, nyatanya: TUHAN mengijinkan kerajaan Daud dikalahkan, tembok dna bentengnya diruntuhkan, musuh merampok habis-habisan, dan umat TUHAN menjadi cemoohan bagi bangsa-bangsa lain. Pemazmur bertanya: “Di manakah kasih setia-Mu yang mula-mula, ya Tuhan, yang telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada Daud demi kesetiaan-Mu?” (ayat 50).

Ayat 53. Pemazmur menutup keluhannya/protesnya kepada TUHAN dengan pujian: “Terpujilah TUHAN untuk selama-lamanya! Amin, ya amin.”

Penerapan:
Berseru meminta tolong kepada Tuhan tidak dengan menyatakan: saya sudah taat, saya sudah berusaha beriman, saya sudah berusaha melakukan bagian saya–seolah-olah saya layak untuk ditolong karena ketaatan yang sudah saya lakukan! Apapun ketaatan yang saya lakukan, itu tidak pernah bisa memenuhi kriteria Tuhan!
Karena itu, kalau saya berseru minta tolong, saya mendasarkan diri kepada (1) sifat-sifat Tuhan: Tuhan yang setia, Tuhan yang adil, Tuhan yang kasih; (2) kepada janji-janji yang Tuhan sudah nyatakan kepada saya–mengklaim janji Tuhan, memohon Tuhan menepati janji-Nya.

Views: 14

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *