Ketika Tuhan Mulai Memulihkan

Mazmur 85:1-14

Tuhan mulai memulihkan umat-Nya, setelah Ia memberikan pengampunan atas dosa mereka, dan setelah Ia menghentikan murka-Nya karena pelanggaran mereka. Tetapi, Pemazmur menyadari umat Tuhan masih akan terus memerlukan belas kasihan Tuhan–mereka tidak bisa dengan usahanya sendiri dipulihkan. Proses pemulihan itupun memerlukan campur tangan Tuhan, belas kasihan, anugerah, dan pertolongan-Nya. Tanpa kemurahan Tuhan, pemulihan tak akan sempurna, dan umat bisa kembali tergelincir ke dosa yang lama.

Ayat 1-3. Pemazmur melihat/mengerti bahwa TUHAN telah menunjukkan perkenan-Nya kepada umat-Nya, karena Ia telah memulihkan umat-Nya dari pembuangan. Tuhan telah mengampuni kesalahan mereka dan menutupi dosa-dosa mereka. Karena kasih setia-Nya, bukan karena hasil perbuatan umat-Nya yang “menebus” atau “membayar”–karena Tuhan sudah menyatakan bahwa, sekalipun Ia menghukum umat-Nya, Ia akan memulihkan mereka kembali setelah masa disiplin Tuhan digenapi.

Ayat 4-8. Permohonan Pemazmur agar Tuhan menarik semua murkanya dan berpaling dari amarah-Nya yang menyala-nyala. Memohon agar Tuhan memulihkan umat-Nya dan menghentikan sakit hati-Nya kepada umat-Nya. Pemazmur mengajukan pertanyaan retoris: Apakah Tuhan tidak mau memulihkan umat-Nya lagi? Ini pertanyaan retoris, karena nyatanya Tuhan sedang dalam proses memulihkan umat-Nya.

Ayat 9-14. Pemazmur meyakini firman Tuhan. Meyakini bahwa Tuhan akan memberikan damai kepada umay-Nya, sehingga umat-Nya tidak lagi kembali melakukan kebodohan/dosa lagi. Tuhan akan mencurahkan kasih setia, kebenaran, keadilan, dan damai sejahtera. Tuhan akan kembali memberkati umat-Nya, dan memimpin/menuntun umat-Nya untuk berjalan di dalam kebenaran Tuhan.

Penerapan:
(1) Beryukur untuk pengampunan yang Tuhan sudah berikan kepada saya; bersyukur untuk proses pemulihan yang sudah dimulai dan sedang dikerjakan Tuhan di dalam hidup saya.
(2) Terus berdoa meminta anugerah, kemurahan, dna belas kasihan Tuhan, agar Tuhan berkenan mengerjakan pemulihan ini sampai tuntas sempurna, dan saya bisa kembali memilikihidup seperti yang Tuhan kehendaki.

Views: 6

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *