Tuhan yang Terlalu Besar untuk Dilawan

Mazmur 76:1-13

Mazmur ini bercerita tentang TUHAN yang menjatuhkan hukuman kepada pasukan musuh yang melawan Yerusalem, tempat kediaman TUHAN. Beberapa penafsir mengkaitkan mazmur ini dengan peristiwa di zaman Raja Hizkia (2 Raja 19:35), ketika Yerusalem dikepung Asyur, keluarlah Malaikat TUHAN pada malam hari dan membunuh 185.000 orang tentara Asyur, sehingga ketika mereka terbangun di pagi hari tampaklah semuanya bangkai orang-orang mati belaka!

Ayat 1-4. Pujian yang menyatakan bahwa Nama TUHAN itu terkenal, termasyur di Yehuda dan di Yerusalem. TUHAN termasyur karena apa yang diperbuat-Nya di sana. TUHAN digambarkan cemerlang, lebih mulia daripada pegunungan yang ada sejak purba. TUHAN membuat Nama-Nya terkenal dengan mengalahkan musuh umat-Nya.

Ayat 5-7. Menceritakan perbuatan TUHAN atas musuh Israel: ketika mereka tidur, TUHAN menjarah mereka, menimpakan murka kepada mereka–sehingga mereka tidak bangun lagi, sebab mereka mati di dalam tidurnya. Tidak hanya manusia, tetapi juga kuda-kuda perang mereka. Semuanya ditimpa hardikan atau hukuman TUHAN sehingga mati ketika mereka tidur!

Ayat 8-10. Betapa dahsyatnya TUHAN. Siapa yang akan bisa tahan berdiri di hadapan TUHAN pada saat Ia murka? Tidak ada! TUHAN bertindak sebagai Hakim dari Sorga: menjatuhkan keputusan dan hukuman kepada orang fasik, menyatakan keadilan untuk menyelamatkan orang yang tertindas. TUHAN adalah Hakim yang Adil atas seluruh bumi, atas segala bangsa.

Ayat 11-13. Kemarahan atau pemberontakan manusia itu hanya akan mendatangkan pujian kepada TUHAN, sebab TUHAN justru menggunakannya sebagai senjata untuk menyatakan kebesaran-Nya. “Human defiance only enhances Your glory, for You use it as a weapon” (ayat 11 – NLT). Karena itu, jangan marah kepada TUHAN–tidak ada gunanya. Melainkan beribadahlah kepada TUHAN, berikan persembahan di hadapan-Nya!

Penerapan:
(1) Memuji Tuhan yang membela umat-Nya yang ada di dalam ancaman. Tuhan bisa membinasakan musuh ketika mereka tidur, dan umat-Nya tidak perlu melakukan apa-apa selain berseru-seru kepada Tuhan.
(2) Jangan marah/berontak kepada Tuhan–tidak ada gunanya! Ia terlalu besar untuk menjadi sasaran kemarahan. Sujud dan tunduklah kepada Tuhan di dalam kegentaran sebab Ia punya kekuatan yang sangat besar untuk bisa membinasakanmu dalam sekejap mata.

Views: 7

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *