Pemerintahan Raja Yang Diurapi Tuhan

Mazmur 72:1-20

Pada ayat terakhir mazmur ini, dituliskan “Sekianlah doa-doa Daud bin Isai”, pasal ini mengakhiri bagian utama ke-dua dari Mazmur (pasal 42-72). Seperti pada ayat terakhir Buku I (41:13), bagian ini ditutup dengan pujian kepada Tuhan (doxology) yang diakhir dengan ungkapan “Amin, Amin”, yang berarti “Benarlah demikian” atau “I agree, may it be so“. Ungkapan konfirmasi atas kebenaran yang dinyatakan. Kebenaran apa? Kebenaran tentang bagaimana pemerintahan Raja yang diurapi Tuhan, yaitu Salomo, tetapi juga menggambarkan pemerintahan Sang Mesias.

Ayat 1-7. Doa pemazmur agar Tuhan memberikan hukum dan keadilan-Nya kepada raja, sehingga ia bisa memerintah umatnya dengan kebenaran dan keadilan. Sehingga oirang tertindas dibela, damai sejahtera diwujudkan, orang miskin ditolong sedangkan pemeras dihancurkan. Supaya kerajaannya dipenuhi dengan keadilan dan damai sejahtera–seperti hujan yang turun dan menggenangi bumi.

Ayat 8-14. Doa pemazmur agar Tuhan mengembangkan kerajaan-Nya sampai kepada bangsa-bangsa. Sehingga bangsa-bangsa lain mengakui kekuasaan raja, dan memberikan persembahan kepadanya. Sementara bangsa-bangsa yang menolak atau memusuhi akan dikalahkan dan ditundukkan. Kebesaran raja disebabkan oleh karena ia menjadi penyelamat bagi mereka yang tertindas: orang miskin, orang tertindas, orang yang tidak punya penolong, dan orang lemah.

Ayat 15-17. Doa agar pemerintahannya diberkati Tuhan dengan melimpah. Berkat yang berupa kekayaan (emas), kelimpahan gandum yang menjadi sumber makanan utama, doa dan berkat yang diucapkan bangsa-bangsa untuknya, dan pemerintahan menjadi mashur dan menginspirasi bangsa-bangsa lain, sehingga namanya disebutkan orang sebagai contoh raja yang berbahagia dan diberkati.

Ayat 18-20. Pujian kepada TUHAN, Allah Israel yang melakukan perbuatan yang ajaib Seorang Diri! TUHAN tidak memerlukan bantuan siapapun untuk melakukan perbuatan-Nya, Ia cukup dengan Diri-Nya sendiri. Kalau ada manusia yang dilibatkan, itu karena TUHAN ingin agar menusia itu melihat betapa besar TUHAN itu, dan mereka mengalami kemuliaan-Nya. Sehingga manusia yang dilibatkan tidak akan bisa menjadi sombong, sebab ia akan melihat betapa sebenarnya ia tidak punya peran apapun, ia dilibatkan untuk melihat kebesaran TUHAN!

Penerapan:
Jangan merasa punya andil di dalam pekerjaan Tuhan, sehingga menjadi sombong dan merasa berguna! Tuhan sama sekali tidak memerlukan dirimu atau siapapun. Tuhan melakukan pekerjaan ajaib Seorang Diri! Kalau kamu terlibat di dalam pekerjaan Tuhan, itu karena Tuhan ingin kamu mengenal dan melihat kebesaran-Nya!

Views: 4

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *