Ketika Terpuruk di Masa Tua

Mazmur 71:1-24

Penderitaan dan kesusahan dialami oleh Pemazmur. Dan penderitaan itu datang pada masa tuanya, ketika kekuatannya sudah melemah. Di masa mudanya, penyertaan TUHAN itu begitu nyata, sampai membuat semua orang takjub melihat hidup Pemazmur. Tetapi, di masa tuanya, musuh-musuh berpikir bahwa TUHAN sudah tidak lagi menyertai Pemazmur, sehingga mereka mengira akan berhasil mencelakan dan meghancurkan Pemazmur. Inilah seruan Pemazmur kepada TUHAN di masa tuanya!

Ayat 1-8. Doa seruan minta tolong kepada TUHAN dari tangan orang-orang fasik. Pemazmur berlindung kepada TUHAN karena TUHAN adalah tempat berlindungnya sejak kecil, di masa mudanya Pemazmur disertai oleh TUHAN, sehingga orang yang melihat hidupnya menjadi takjub karena penyertaan TUHAN itu.

Ayat 9-16. Tetapi, sekarang di masa tuanya, Pemazmur mengalami kejatuhan dan keterpurukan; itu membuat Pemazmur takut kalau TUHAN membuangnya di masa tuanya, ketika kekuatannya telah hilang. Karena saat itu musuh-musuhnya berkomplot untuk mencekalakannya–mereka berkata bahwa TUHAN sudah tidak menyertai Pemazmur, ini kesempatan untuk mengejarnya karena tidak ada lagi yang akan menolong. Karena itu Pemazmur berseru agar TUHAN menolongnya, sehingga musuh-mushnya mendapat malu karena sangkaan mereka salah–TUHAN masih menyertai Pemazmur! Sementar Pemazmur akan terus memuji-muji TUHAN.

Ayat 17-24. Pemazmur melihat bahwa TUHAN sudah mengajarnya sejak kecil sampai sekarang, Pemazmur meminta agat sampai masa tua, ketika rambutnya sudah memutih, TUHAN tidak pernah meninggalkannya. Supaya Pemazmur bisa menceritakan perbuatan TUHAN kepada generasi ini dan yang akan datang. Bahwa, sekalipun TUHAN mengijinkan Pemazmur untuk mengalami banyak kesusahan dan malapetaka, TUHAN menghidupkan kembali dan memulihkan kembali, memberi penghiburan kepadanya.

Penerapan:
Tidak boleh putus asa. TUHAN itu setia. Tidak boleh kehilangan kepercayaan kepada kasih TUHAN dan janji-janji TUHAN. Terus berseru meminta pertolongan dan kekuatan dari TUHAN untuk melalui masa-masa yang sulit. TUHAN itu setia. Untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.

Views: 5

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *