Ketika Orang Mencemooh Penderitaanmu

Mazmur 69:1-37

Ketika seorang percaya melakukan kesalahan atua jatuh dalam dosa, Tuhan akan mendisiplin atau menghajar dia. Daud mengalami hal itu. Tuhan menghukum Daud atas dosanya. Menjalani disiplin/hukuman Tuhan itu sudah berat. Itu jadi tambah berat ketika orang lain, menambah beban dengan penghakiman, pengasingan, gosip, cemooh dan olok-olok kepada Daud yang sedang mengalami displin Tuhan. Agaknya inilah inti mazmur ini: seruan Daud kepada Tuhan ketika ia tertekan karena musuh dan orang menambah penderitaan di masa hukumannya.

Ayat 1-5. Seruan Daud meminta tolong, karena ia merasa sangat sesak, seperti orang yang akan tenggelam, seperti orang terperangkap di dalam rawa-rawa yang tidak punya pujakan kaki–amblas, terbenam di dalam penderitaan. Penderiaan itu datang dari begitu banyak musuh yang membencinya dan menuntutnya.

Ayat 6-13. Daud tahu bahwa Tuhan mengerti semua kebodohan dan kesalahannya. Permohonan Daud adalah jangan sampai umat Tuhan/orang yang percaya kepada Tuhan mendapat malu gara-gara kejatuhannya. Karena dosa Daud telah diketahui oleh orang lain, akibatnya mereka menjauhi Daud dan menjadikan Daud bahan percakapan mereka. Sekalipun Daud sudah merendahkan diri, berpuasa, dan berkabung; namun semua itu tidak membuat orang berhenti mencela dirinya.

Ayat 14-19. Seruan Daud kepada Tuhan agar mengeluarkannya dari kesesakan dan penderitaan itu. Penderitaan yang seperti lumpur, seperti air yang dalam, seperti gelombang, seperti sumur-sumur yang dalam. Daud berseru agar Tuhan tidak diam, tetapi segera menolong dia lepas dari penderitaannya.

Ayat 20-29. Daud mengadukan perlakuan musuh-musuhnya kepada Tuhan. Bagaimana mereka membuat Daud putus asa, tidak mau berbelas kasihan, tidak memberi penghiburan atau kekuatan, tetapi justru memberi Daud racun. Karena mereka menganiaya dan menambah kesakitan orang yang sedang dihukum Tuhan. Daud berdoa agar Tuhan yang melihat kelakuan mereka dan melakukan pembalasan.

Ayat 30-37. Daud mengakui bahwa ia ada di dalam kesakitan dan penindasan. Tetapi, Daud terus menaruh harapannya kepada Tuhan. Ia terus berseru memohon pertolongan Tuhan. Ia yakin bahwa Tuhan melihat dan mendengarkan seruan orang yang miskin dan tertindas. Berdasar keyakinan itu, di dalam kesesakannya, Daud tetap memuji Tuhan dan mengagungkan Nama Tuhan.

Penerapan:
Tidak semua orang bersimpati dan menyatakan kasih serta kekuatan ketika melihat orang lain sedang didisiplin oleh Tuhan. Justru mereka menjadikan itu bahan gunjingan dan menambah penderitaan dengan: mengasingkan, mengolok/mencemooh, dan menghakimi. Tetapi, jangan hilang harapan–terus berseru kepada Tuhan, adukan situasi itu kepada-Nya, dan minta agar Tuhan yang bertindak.

Views: 5

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Saat Teduh. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *