Doa Dari Pengasingan

Mazmur 61:1-9

Daud berseru kepada TUHAN, memohon agar TUHAN mendengarkan doanya. Daud mengatakan bahwa ia ada di ujung bumi, tempat yang jauh–jauh dari TUHAN? jauh dari kediamannya? jauh dari tempat di mana ia biasa ada? Dan di sana hati Daud lemah lesu (faint, overhelmed, tidak sanggup berpikir/memahami). Daud meminta agar TUHAN memimpinnya ke gunung batu yang lebih tinggi daripada dirinya sendiri–tempat perlindungan. (ayat 1-3).

Pengakuan Daud bahwa TUHAN telah menjadi tempat perlindungan baginya, menara kekuatan untuk menghadapi musuh-musuhnya. Daud meminta agar TUHAN mengijinkannya diam di dalam Kemah Tuhan selamanya, agar TUHAN mengijinkan ia berlindung di bawah naungan sayap-Nya. (ayat 4-5). Di dalam keterasingan dan kelemah-lesuan hatinya, Daud mengingat bahwa selama ini TUHAN adalah tempat perlindungannya, sehingga Daud meminta agar sekarangpun ia diijinkan untuk datang berlindung kepada TUHAN.

Keyakinan Daud bahwa TUHAN telah mendengar sumpahnya, TUHAN telah memberikan kepada Daud warisan dari orang-orang yang takut kepada Nama TUHAN. Karena itu Daud berdoa agar TUHAN memperpanjang usianya sebagai raja, sampai beberapa keturunan. Supaya Daud tetap bertakhta di hadirat TUHAN selamanya, supaya TUHAN menetapkan kasih setia-Nya dan kebenaran-Nya menjaga pemerintahannya. Harapan dan doa itu yang mendasari Daud untuk memuliakan TUHAN selamanya, dan memenuhi nazarnya hari demi hari. (ayat 6-8).

Daud kemungkinan sedang terasing/terbuang dari kerajaannya (ada yang menafsirkan Daud sedang dalam pelarian dari Absalom). Kondisi itu membuat hatinya lemah. Karena Daud mengingat dan meyakini bahwa TUHAn adalah perlindungannya yang sejati, maka ia berseru kepada TUHAN: (1) agar diijinkan berlindung kepada TUHAN, sehingga tidak mengalami celaka; (2) agar TUHAN mengembalikan dan melanggengkan kerajaannya.

Penerapan:
(1) Berdoa kepada Tuhan agar Tuhan menyertai dan melindungi saya di masa-masa pengasingan yang harus saja jalani; (2) Berdoa kepada Tuhan agar pada waktu-Nya Tuhan mengembalikan saya dari pengasingan; dan Nama Tuhan dimuliakan melalui hidup saya.

Views: 4

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *