Tuhan, Tegakkanlah Keadilan

Mazmur 58:1-12

Mazmur yang berisi kecaman kepada para pemimpin yang tidak benar, dan doa Daud agar TUHAN membinasakan mereka karena keadilan-Nya, sehingga orang benar bersukacita dan mengakui bahwa TUHAN menegakkan keadilan di bumi. Tidak diketahui apa yang menjadi latar belakang penulisan mazmur ini, apakah karena Daud melihat ketidakdilan yang dilakukan oleh Saul kepadanya? Yang tidak lagi bisa mendengar kebenaran?

Ayat 1-6. Gambaran tentang pemimpin yang tidak adil. Mereka tidak menghakimi dengan adil dan jujur. Justru mereka mengikuti dorongan/niat hati mereka yang jahat, mereka melakukan kekerasan/kekejaman di bumi (ayat 1-3). Sifat jahat itu merupakan bawaan sejak lahir, dan sudah begitu mendarah daging, sehingga mereka berbahaya sekali seperti ular kobra–dan mereka tidak mau mendengar apa-apa dari luar–baik kritik, hujatan, maupun nasihat/saran, mereka hanya mendengar hati dan niat mereka yang jahat (ayat 3-6).

Ayat 7-10. Doa Daud agar TUHAN melawan para pemimpin yang jahat itu. Agar TUHAN mematahkan kekuatan utama mereka, sehingga tidak mampu lagi melakukan kejahatan. Agar TUHAN melenyapkan mereka secara tuntas dan cepat. Daud memakai gambaran: air yang mengalir lenyap, layu seperti rumput di jalan, meleleh seperti siput di bawah matahari, dan habis terbakar seperti semak.

Ayat 11-12. Akibat dari penghukuman TUHAN atas para pemimpin yang fasik: orang-orang benar akan bersukacita, orang-orang benar akan memperoleh pahala dari TUHAN, dan mereka akan melihat/mengakui bahwa TUHAN itu ada dan hadir untuk menegakkan keadilan di bumi.

Penerapan:
Terus mendoakan lembaga di mana bekerja, negara dan pemerintahan, agar Tuhan menegakkan keadilan dan menghukum para pemimpin/aparat yang fasik. Tujuannya: agar kebenaran dan keadilan dialami oleh umat Tuhan dan masyarakat secara luas.

Views: 5

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *