Janji TUHAN adalah Dasar Kepercayaan

Mazmur 56:1-13

Konteks peristiwanya adalah: Daud melarikan diri dari Saul, dan ia pergi ke kota Gath, kota orang Filistin, kota asal Goliat yang telah dibunuhnya. Di sana dia ketahuan dan ditangkap oleh orang-orang Filistin. Karena ketakutannya, Daud berpura-pura gila di hadapan orang-orang Filistin itu. Ketika Daud dibawa kepada raja Gath, raja itu percaya bahwa Daud gila dan menyuruh agar dilepaskan. Daud lolos dari kematian di tangan orang Filistin (1 Samuel 21:10-15).

Daud berada di dalam bahaya, karena musuh-musuhnya telah menginjak-injak dia, memeranginya sepanjang hari, dan mendesaknya (ayat 1-2). Sepanjang hari musuh-musuhnya memutar balikkan kata-kata Daud, memikirkan kejahatan kepada Daud. Mereka menyerang, mengintai, menunggu untuk mencabut nyawa Daud (ayat 5-6).

Daud merasa takut, tetapi di dalam takutnya itu, ia menaruh kepercayaannya kepada TUHAN. Dan ketika ia mempercayai TUHAN, rasa takut itu berlalu. Daud meyakini bahwa kalau ia ada di dalam tangan TUHAN, maka manusia biasa tidak akan bisa melakukan apa-apa kepadanya. Daud meyakini TUHAN memperhitungkan pengembaraannya, air matanya disimpan dan dicatat oleh TUHAN (ayat 3-4, 8-9).

Daud mempercayai TUHAN, TUHAN yang firman-Nya ditinggikan oleh Daud. Daud meletakkan percayanya kepada TUHAN sebab janji/sumpah TUHAN itu mengikat Daud. Firman/janji/sumpah TUHAN itu yang menjadi dasar kepercayaan Daud. Karena TUHAN sudah berfirman dan berjanji kepada Daud, maka apapun bahaya yang sedang melanda Daud, Daud bisa mempercayai TUHAN akan menyelamatkannya. (ayat 10-13)

Penerapan
Di masa kekuatiran/ketakutan akan bahaya dari musuh, saya harus mengingat dan memperkatakan janji-janji Tuhan yang sudah saya terima–untuk menolong saya menaruh kepercayaan kepada Tuhan, bahwa Tuhan akan melepaskan dari bahaya.

Views: 8

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *