Jangan Marah Melihat Hidup Orang Fasik

Mazmur 37:1-40

Nasihat Daud kepada umat TUHAN di dalam mazmur ini adalah: agar tidak marah (panas hati, gelisah) melihat kesejahteraan hidup orang-orang fasik, tetapi agar percaya di dalam TUHAN dan tetap melakukan kebenaran. Sebab, TUHAN itu konsisten untuk menentang orang fasik, tetapi memberkati orang-orang benar. Sekalipun kelihatannya saat ini orang-orang fasik itu hidup dalam kesenangan dan kesejahteraan, tetapi sebenarnya TUHAN sedang menyiapkan hukuman dan pembalasan bagi kejahatan mereka.

Ayat 1-8. Nasihat kepada orang-orang benar: (1) jangan marah, jangan iri, berhentilah panas hati melihat situasi di mana orang-orang fasik itu hidup sejahtera dan menjadi “pemenang”; (2) percaya kepada TUHAN, diam dan bersandar kepada TUHAN, tekun menantikan waktu TUHAN untuk bertindak menyatakan keadilan-Nya atas orang fasik dan orang benar; (3) terus melakukan kebenaran, jangan goyah untuk takut akan TUHAN walau melihat hidup orang fasik yang senang dan sejahtera; (4) bersukacita di dalam TUHAN, mencari dan menemukan sukacita bukan kepada dunia, tetapi kepada TUHAN.

Ayat 9-40. Berisi perbandingan antara perbuatan orang benar dan perbuatan orang fasik, serta bagaimana TUHAN memandang dan memperlakukan orang benar dan orang fasik. TUHAN menentang, menghukum, dan mengutuk orang fasik–akan tiba waktu TUHAN di mana hukuman itu dijatuhkan, sehingga ornag fasik akan binasa dan tidak akan bisa ditemui lagi. Sebaliknya, TUHAN memberkati, menyertai, dan melindungi orang-orang benar–merekalah yang akan memiliki bumi ini dan memiliki masa depan yang bahagia.

Gambaran hidup orang benar: (1) TUHAN memberi semua keinginan hatinya–ayat 4; (2) dibela TUHAN sehingga kebenarannya akan bercahaya/dilihat orang banyak–ayat 6; (3) akan mewarisi bumi dan bersukacita karena kesejahteraan yang melimpah–ayat 9,11,22,29,37; (4) harta miliknya, walaupun sedikit, itu lebih baik/mendatangkan berkat–ayat 16; (5) dibela oleh TUHAN, dikenal oleh TUHAN, dan warisannya akan kekal selamanya–ayat 18; (6) langkahnya dikuatkan oleh TUHAN, kalau jatuh tidak akan tergeletak, sebab ditopang oleh TUHAN–ayat 23,24; (7) tidak akan kelaparan atau mengemis, tetapi justru membagi-bagi kemurahan dan berkat–ayat 26; (8) perkataannya menyatakan hikmat dan keadilan, hukum TUHAN ada di hatinya, kakinya tidak terpeleset di dalam dosa–ayat 31; (9) dibela, dilindungi, ditolong oleh TUHAN pada masa kesulitan, TUHAN menjadi perlidungannya–ayat 39,40.

Gambaran hidup orang fasik: (1) akan dibinasakan sampai tidak bisa ditemukan lagi–ayat 9-10,35-36; (2) TUHAN membalikkan rancangan mereka untuk mencelakai orang benar, sehingga justru menimpa mereka sendiri–ayat 13-15; (3) kejayaan/kesejahteraan orang fasik hanya sekejap, dan akan cepat sekali lenyap seperti asap–ayat 20; (4) keturunan orang fasik akan dilenyapkan–ayat 28; (5) mereka akan dibinasakan semua, kemakmuran dan kesejahteraan mereka akan diputuskan/dilenyapkan–ayat 38.

Penerapan:
(1) Berdoa meminta Tuhan menjaga hati saya supaya tidak marah atau iri melihat kehidupan orang fasik di sekitar saya–yang sepertinya lebih diberkati/sukses dan sepertinya bisa lolos dari keadilan, sekalipun mereka berbuat jahat.
(2) Fokus untuk mempercayakan dan menyerahkan hidup saya kepada Tuhan, fokus untuk hidup benar dan melakukan prinsip kebenaran Tuhan dalam segala hal. Mempercayai bahwa Tuhan ada di pihak orang benar.

Views: 16

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *