Kecaplah Dan Lihatlah Kebaikan Tuhan!

Mazmur 34:1-23

Mazmur ini ditulis Daud pada masa-masa gelap dalam hidupnya. Ia dikejar-kejar Saul untuk dibunuh. Sendirian, tanpa teman, Daud merasa tidak ada tempat yang aman di seluruh Israel, sehingga ia pergi ke kota Gat, kota Filistin tempat asal Goliat, sarang musuh. Ketika ketahuan dan dilaporkan kepada Raja Akhis, Daud berpura-pura gila, sehingga ia dilepas dan dapat melarikan diri ke Gua Adulam (1 Samuel 21:10-15). Daud, di dalam situasi seperti itu, memuji TUHAN, mengakui bahwa TUHAN adalah tempat perlindungan dan sumber pertolongannya.

Ayat 1-4. Niat Daud untuk memuji TUHAN dalam segala waktu–dalam semua situasi; dalam segala keadaan puji-pujian kepada TUHAN tetap di dalam mulutnya! Tidak hanya pada waktu senang dan situasi yang baik; tetapi di tengah situasi yang gelap dan sulit, Daud tetap memuji TUHAN. Bukan masalah kondisi eksternal, tetapi hati Daud itu selalu terpaut kepada TUHAN dan selalu memandang TUHAN dengan penuh kekaguman.

Ayat 5-8. Alasan Daud memuji TUHAN: (1) Daud telah mencari TUHAN, lalu TUHAN menjawab dan melepaskan Daud dari segala kegentarannya; (2) Daud mencari TUHAN, dan TUHAN membuat wajahnya berseri-seri dan tidak menanggung malu; (3) TUHAN mendengar seruan Daud yang tertindas, dan melepaskannya dari segala kesesakannya; (4) TUHAN mengirimkan malaikat berkemah di sekeliling untuk meluputkan orang yang takut akan TUHAN.

Ayat 9-15. Berdasar pengalamannya bersama TUHAN, Daud mengajar umat-Nya untuk: (1) mengecap, melihat, dan mengalami betapa baiknya TUHAN itu; (2) memiliki sikap takut kepada TUHAN, sebab TUHAN memelihara mereka yang takut kepada-Nya, mereka tidak akan berkekurangan sesuatu apapun yang baik; (3) takut kepada TUHAN dengan cara tidak melakukan apa yang jahat–dengan kata-kata atau perbuatan, dan mengejar perdamaian

Ayat 16-23. Sikap dan perlakukan TUHAN kepada manusia: (1) Ia memperhatikan dan mendengarkan seruan orang benar, tetapi menentang dan membinasakan orang yang jahat dari muka bumi ini; (2) Ia dekat kepada orang yang patah hati, yang remuk jiwanya; Ia melepaskan dan menyelamatkan mereka dari kesusahan; (3) Ia membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya dan melepaskan mereka dari hukuman; tetapi membiarkan kemalangan dan hukuman mematikan orang fasik.

Penerapan:
Berdoa, meminta hati yang terpaut dan terus memandang kepada Tuhan di dalam segala situasi–terutama dalam situasi yang sulit, supaya tetap bisa melihat kebaikan Tuhan dan bisa memuji Tuhan.
Terus mengingat dan menjaga hidup untuk takut kepada Tuhan, supaya mengalami kebaikan dan kemurahan Tuhan dan terhindar dari berbagai masalah dan hukuman yang menimpa orang yang tidak takut kepada-Nya.

Views: 18

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *