Berseru Ketika Terkepung Musuh

Mazmur 17:1-15

Daud sedang dikepung oleh musuh-musuhnya. Mereka berhasil melacak keberadaannya, dan sekarang sedang mengurungnya. Mata mereka waspada mengawasi, untuk mencari peluang mengalahkan Daud. Musuh-musuhnya seperti singa yang lapar, seperti singa yang merunduk-mengendap di dalam kerimbunan persembunyian, siap untuk menerkam.

Di dalam dan karena situasi seperti itu, Daud berseru kepada TUHAN. Daud berseru minta pertolongan TUHAN. Daud meminta agar TUHAN menyatakan keajaiban kasih-Nya yang besar itu, kasih yang membuat TUHAN menolong orang-orang yang berlindung kepada-Nya. Daud memohon agar TUHAN bangkit dan menghadapi musuh-musuhnya, serta mengalahkan mereka; agar TUHAN menolong Daud dengan pedang-Nya.

Daud berseru kepada TUHAN yang dikenalnya sebagai Pribadi yang mendengar doa. Kepada Pribadi yang kasihnya begitu besar. Daud berseru agar TUHAN memperlakukannya seperti biji mata-Nya, agar ia bisa berlindung di bawah naungan sayap TUHAN dari musuh-musuhnya.

Di dalam doanya kepada TUHAN, Daud mendeklarasikan bahwa ia datang dengan ketulusan. Tidak ada dusta atau kebohongan atau manipulasi atau niat licik di dalam doanya. Daud bahkan berani diuji oleh TUHAN, diperiksa dan dicermati hatinya; dan Daud yakin bahwa TUHAN tidak akan menemukan niat atau motif yang jahat di sana. Daud mendeklarasikan bahwa ia sudah hidup benar sesuai dengan firman TUHAN, menjauhkan diri dari kejahatan.

Penerapan:
(1) Meneladani Daud: datang kepada Tuhan dengan kejujuran dan ketulusan yang total, tidak menyembunyikan sesuatu, tidak menutupi apapun–datang dengan apa adanya.
(2) Berseru kepada Tuhan agar melepaskan/menyelamatkan dari rencana jahat orang-orang yang hendak mencelakakan. Berseru meminta agar Tuhan yang berhadapan dengan mereka dan mengalahkan mereka.

Views: 7

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *