Tenang di Tengah Ancaman

Mazmur 3:1-8

Mazmur yang menggambarkan isi hati Daud di tengah pelariannya. Mazmur yang berisi kontradiksi, mazmur yang jujur. Tidak berpura-pura mengatakan bahwa segala sesuatu baik-baik saja, tetapi mengakui ketakutan dan kegundahan karena situasi yang menakutkan, tetapi juga iman dan keyakinan kepada Tuhan Sang Sumber Pertolongan.

Situasi yang menimpa Daud: Absalom, anak yang disayanginya, memberontak dan merebut istana; sehingga Daud harus lari dari Yerusalem. Ada banyak lawan yang datang, yang bangkit menyerang Daud. Ada puluhan ribu orang yang mengepung Daud. Dan mereka meyakini bahwa Daud tidak akan ditolong oleh Tuhan. Musus-musuh itu yakin bahwa Tuhan tidak akan sanggup menolong Daud.

Tetapi, situasi itu tidak membuat Daud kehilangan kepercayaan dan harapan kepada Tuhan. Daud tetap meyakini bahwa Tuhan adalah perisai perlindungan, Tuhan adalah sumber kemuliaan, dan Tuhan yang akan membela (mengangkat kepala) dirinya. Dauhd percaya bahwa Tuhan mendengar dan menjawab seruannya minta tolong.

Dengan keyakinan itu, dalam situasi itu, Daud bisa tetap berharap kepada Tuhan: (1) Daud terus berseru kepada Tuhan meminta pertolongan-Nya. Daud berdoa, meminta agar Tuhan bangkit untuk menolongnya. Tidak kehilangan harapan, tetapi terus percaya kepada Tuhan; (2) Daud memiliki damai di dalam hatinya, sehingga ia bisa berbaring, lalu tidur–Tuhan menopang Daud, memberi kekuatan batin, damai sejahtera, ketenangan, sehingga Daud tidak gelisah, tetapi bisa tidur lelap.

Penerapan
Meyakini Tuhan pasti menolong di tengah situasi yang sulit, diwujudkan dalam: (1) doa meminta tolong kepada Tuhan; (2) produk berupa hati yang tenang dan tidak tertekan di tengah kesulitan.

Views: 6

This entry was posted in Mazmur, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *