Meminta Lebih Banyak

Yosua 16-17

Yusuf telah ditetapkan TUHAN untuk menerima hak anak sulung, menerima berkat ayahnya (Kejadian 49:26), kedua anak Yusuf dijadikan anak oleh Yakub, sehingga bagian keturunan Yusuf menjadi dua: Efraim dan Manasye (Kejadian 48:5). Pasal 16-17 berisi catatan pembagian wilayah untuk suku Efraim dan dan setengah suku Manasye.

Bagian suku Efraim ada yang berupa wilayah yang luas dengan batas-batas yang jelas, tetapi ada juga yang berupa kota-kota yang terpisah di tengah-tengah milik pusaka bagi Manasye. Suku Efraim tidak menghalau semua bangsa Kanaan di daerah Gezer, orang-orang Kanaan masih tinggal di tengah-tengah suku Efraim menjadi budak rodi.

Manasye adalah suku yang besar jumlahnya. Separuh dari mereka sudah mendapat satu bagian warisan di sebelas timur Yordan oleh Musa, dan sekarang mereka memperoleh bagian di sebelah barat Yordan melalui Yosua dan Eleazar. Ada beberapa kota yang tidak dapat diduduki oleh Manasye karena bangsa Kanaan masih sangat kuat–sampai suatu saat nanti kota-kota itu berhasil ditundukkan dan penduduknya menjadi budak rodi, tetapi tidak dihalau oleh Israel.

Setelah menerima bagian warisan mereka, suku Manasye masih meminta tambahan wilayah, karena jumlah mereka memang sangat besar. Yosua memerintahkan mereka untuk malakukan usaha merebut wilayah yang lain, yang sebenarnya tidak ada di dalam hasil undian. Kalau memang hasil undian TUHAN kurang luas, suku Manasye harus membuka wilayah yang tidak berpenghuni, membuka hutan, membuka lahan, memulai pemukiman yang baru. Usaha itu akan diberkati oleh TUHAN.

Di tengah pembagian wilayah itu, datanglah 5 anak perempuan Zelafehad. Zelafehad ini tidak memiliki anak laki-laki, dan TUHAN melalui Musa sudah menetapkan bahwa mereka tetap mendapat bagian warisan tanah di antara suku Manasye. Maka Yosua dan Eleazar memberikan milik pusaka kepada 5 perempuan ini di tengah-tengah saudara-saudara mereka yang laki-laki.

Benar, Tuhan telah menetapkan bagian berkat bagai setiap orang. Tetapi kita masih bisa untuk meminta yang lebih daripada itu, ketika memang kita memerlukannya–Tuhan tahu bahwa kita memerlukannya. Bukan semata-mata karena rakus, tetapi berdasarkan kebutuhan yang harus dipenuhkan. Seperti bani Manasye dan anak-anak perempuan Zelafehad yang datang untuk memperjuangkan kebutuhan mereka kepada TUHAN.

Penerapan
Jangan takut untuk meminta berkat yang lebih banyak kepada Tuhan, untuk memnuhi kebutuhan, untuk menyelesaikan pekerjaan Tuhan. Bkan karena kekuatiran atau karena ketamakan, karena memang memerlukan. Datang, rendahkan diri, dan meminta dengan tekun kepada Tuhan.

Views: 10

This entry was posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Yosua. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *