Tiga Relasi Utama

Yosua 5:10-15

Ketika bangsa Israel berkemah di Gilgal, mereka merayakan Paskah. Ini adalah perayaan Paskah yang kedua. Yang pertama dilakukan di Gunung Sinai setelah mereka keluar dari Mesir. Paskah ditetapkan sebagai peringatan ketika TUHAN melewati rumah orang Israel dan menulahi orang Mesir, tetapi menyelamatkan orang Israel (Kel. 12:26-27). Paskah adalah peringatan karya keselamatan Tuhan atas umat-Nya.

Tepat sehari setelah perayaan Paskah, orang Israel memakan sebagian hasil bumi tanah itu, dalam bentuk roti tak beragi dan bertih gandum. Setelah mereka mulai makan hasil bumi Tanah Perjanjian, TUHAN berhenti menurunkan manna–sehingga bangsa Israel tidak lagi memiliki manna, tetapi mereka memakan hasil bumi Tanah Perjanjian. Satu pergantian era lagi: bangsa Israel yang sebelumnya tinggal mengumpulkan manna yang siap dimasak, sekarang harus bekerja bercocok tanam untuk memperoleh gandum sebagai makanannya. Tuhan terus memelihara umat-Nya, dengan metode yang berbeda.

Yosua memandang Yerikho, dan ia melihat Seorang Laki-laki berdiri berhadapan dengannya dengan membawa pedang. Yosua mendekati Laki-laki itu, dan bertanya: “Kamu di pihak siapa, pihak kami atau pihak musuh?” Jawab Laki-laki itu: “Bukan ke dua-duanya! Aku adalah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang,” Yosua bersujud menyembah dan menunggu perintah-Nya.

Ada 3 hal yang ditetapkan oleh TUHAN atas bangsa Israel: (1) konfirmasi perjanjian dengan TUHAN melalui ritual sunat dan perayaan Paskah; (2) perubahan cara TUHAN di dalam memelihara umat-Nya, sekaligus konfirmasi bahwa mereka benar-benar akan memiliki dan mengolah Tanah Perjanjian; (3) konfirmasi relasi kepemimpinan: TUHAN sendiri yang akan memimpin bangsa Israel merebut Tanah Perjanjian. Status hubungan, status pemeliharaan, status kepemimpinan.

Penerapan:
Mengakui bahwa Tuhan yang memiliki hidup saya–kesetiaan saya hanya kepada-Nya; Tuhan yang memelihara hidup saya–kebergantungan saya kepada cara pencukupan-Nya; Tuhan yang berdaulat atas hidup saya–ketundukan saya kepada pimpinan-Nya.

Views: 10

This entry was posted in Perjanjian Lama, Refleksi, Yosua. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *