Hanya Rimbun Daunnya

Matius 21:18-19

Mengapa Tuhan Yesus “mengutuk” pohon ara itu tidak berbuah lagi selama-lamanya? Tentu saja bukan karena Tuhan Yesus menghukum pohon itu karena tidak berbuah; karena pohon tidak bisa bersalah, pohon hanya hidup mengikuti proses alam yang ada. Bukan juga karena Tuhan Yesus sembarangan menggunakan kuasa-Nya untuk menumpahkan kejengkelan karena lapar dan tidak mendapatkan buah ara untuk dimakan. Itu bukan sifat/karakter Tuhan Yesus sama sekali. Lalu mengapa?

Kemungkinan, Tuhan Yesus melakukannya sebagai bentuk pernyataan kepada orang Yahudi. Para nabi di perjanjian lama kadang diperintah TUHAN untuk melakukan sesuatu yang aneh, sebagai simbol apa yang akan terjadi atau simbol dari pernyataan TUHAN kepada umat-Nya. Dalam Yeremia 8:13, TUHAN berfirman: “Aku mau memungut hasil mereka, demikianlah firman TUHAN, tetapi tidak ada buah anggur pada pohon anggur, tidak ada buah ara pada pohon ara, dan daun-daunan sudah layu; sebab itu Aku akan menetapkan bagi mereka orang-orang yang akan melindas mereka.”

Tindakan Tuhan Yesus merupakan pernyataan atas kondisi umat Tuhan pada waktu itu–mereka adalah umat pilihan yang diharapkan menghasilkan buah-buah kehidupan, tetapi Tuhan tidak dapat menemukan buah-buah kehidupan itu; maka Tuhan menjatuhkan hukuman kepada mereka. Dalam Mat 21:43, Tuhan Yesus berkata: “Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”

Pohon ara itu menggambarkan kehidupan umat Tuhan: kelihatan rimbun dan hijau dari kejauhan, tetapi ketika didekati, tidak ada buah sama sekali. Kehidupan umat Tuhan waktu itu sepertinya taat melakukan ibadah dan ritual keagamaan, semua perangkat hukum Tuhan dan tafsirannya sepertinya dijalankan, para pemuka agama kelihatannya melakukan tugas dan pelayanan mereka. Namun, di mata Tuhan, semua itu ksong; tidak ada buah yang dikehendaki.

Berkali-kali Tuhan Yesus mengecam: bangsa ini adalah bangsa munafik yang kelihatan beribadah, tapi hatinya jauh dari pada Tuhan (Mat 15:7-9); dan dalam hari-hari mendatang, Tuhan Yesus akan secara terang-terangan mengecam umat Tuhan, terutama mengecam para pemimpin agama mereka: betapa ajaran dan hidup para pemimpin agama itu bertentangan dengan keinginan Allah–seperti pohon ara yang kelihatan rimbun, tapi tidak ada buahnya!

Penerapan
Mengakui bahwa banyak bagian dalam hidup saya yang sebenarnya tidak ada buah kehidupan, sekalipun saya tahu prinsip firman Tuhan dan bahkan mungkin sudah mengajar orang lain tentang prinsip itu.
Berdoa agar ditolong Tuhan untuk menghasilkan buah-buah kehidupan sesuai apa yang diinginkan Tuhan. Berjuang untuk hidup sesuai dengan apa yang dimengerti dari firman Tuhan.

Views: 20

This entry was posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *