Cara Memperoleh Hidup Kekal

Matius 19:16-22

Seorang datang kepada Tuhan Yesus, dia seorang muda (ay 20), banyak hartanya (ay 22), hidupnya mentaati hukum Tuhan (ay 20), dan dalam catatan Luk 18:18 ia seorang pemimpin. Selain itu, ia seorang yang mengejar perkara rohani, karena ingin memperoleh hidup kekal (ay 16). Orang ini sudah memiliki semua kualifikasi untuk disebut sebagai orang yang ideal atau “sempurna”.

Yang menarik adalah: pertama, sekalipun orang ini sudah menuruti semua hukum Tuhan (ay 20), di dalam hatinya masih ada perasaan atau kegelisahan bahwa masih ada yang kurang. Ada ketidakdamaian di dalam hatinya yang mengatakan bahwa sepertinya semua yang ketaatannya itu masih belum menjamin ia memiliki hidup kekal. Karena itulah ia bertanya kepada Tuhan Yesus.

Kedua, orang ini memiliki pemahaman atau konsep bahwa, hidup kekal itu bisa diperoleh dengan cara melakukan sesuatu. Karena itu ia bertanya dengan kalimat: “apa yang harus kuperbuat?” (ay 16). Dan ia merespons jawaban Tuhan Yesus dengan kalimat: “Semua itu sudah kuturuti, apa lagi yang masih kurang?” (ay 20).

Tuhan Yesus mengatakan bahwa untuk memperoleh hidup yang kekal, seseorang harus menuruti segala perintah Allah (ay 17). Dan memang benar demikian: barangsiapa dapat mentaati segala perintah Allah, maka ia akan mendapatkan hidup yang kekal. Seseorang yang sudah sempurna, tanpa cacat mentaati Hukum Tuhan, ia memiliki hidup yang kekal. Karena standar Allah adalah: kekudusan hidup yang sempurna–seperti Allah sendiri adalah sempurna.

Orang ini merasa bahwa ia sudah sempurna mentaati semua hukum Tuhan. Tuhan Yesus kemudian menunjukkan kepadanya, bahwa ia belum mentaati hukum Tuhan dengan sempurna: orang itu tidak taat kepada perintah Tuhan yang pertama: “Jangan ada Allah lain di hadapan-Ku”, karena ternyata orang itu lebih mengutamakan hartanya daripada Allah. Orang yang merasa sudah sempurna itu ternyata adalah penyembah berhala, dan berhalanya adalah hartanya yang banyak itu.

Mendengar pencerahan Tuhan Yesus tentang kondisinya, orang itu pergi meninggalkan Tuhan Yesus dengan sangat sedih, sebab ia tidak sanggup untuk melepas hartanya dan mengikut Tuhan menjadi murid-Nya. Dalam Mar 10:21, Tuhan Yesus memandang orang itu dan mengasihi dia. Tuhan tahu bahwa orang tidak tidak sempurna mentaati perintah Tuhan. Tidak ada satupun yang bisa, kecuali Tuhan Yesus sendiri. Ia satu-satunya yang mentaati semua perintah Tuhan dengan sempurna, tanpa cacat, tanpa cela sama sekali. Hanya Tuhan Yesus yang memiliki hidup kekal karena Ia memenuhi tuntutan standar kekudusan Allah.

Penerapan:

  1. Terus mengingat bahwa hidup kekal itu tidak pernah bisa diperoleh karena melakukan sesuatu, melainkan hidup kekal itu hanya diperoleh sebagai pemberian, sebagai kasih karunia Tuhan kepada manusia, yang diterima melalui iman kepada Sang Mesias, Tuhan Yesus (Ef 2:8-9).
  2. Bersyukur dan memuji Tuhan, oleh karena Tuhan sudah memilih untuk menyatakan anugerah hidup kekal itu kepada saya–yang sebenarnya tidak akan pernah bisa menerimanya, karena hidup saya tidak akan pernah bisa mentaati perintahNya dengan sempurna. Sola gratia!

Views: 10

This entry was posted in Matius, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *