Firman Tuhan yang Mengokohkan Iman

2 Petrus 1:12-21

Jemaat harus tekun untuk mempelajari firman Tuhan dengan sikap dan cara yang benar. Firman Tuhan adalah pernyataan Allah kepada jemaat, untuk membawa mereka kepada terang kebenaran-Nya. Para penulisnya diinspirasi oleh Roh Kudus, dan bukan karena ide atau kehendak mereka sendiri. Dapatkan kebenaran firman Tuhan, alami kebenaran firman Tuhan secara nyata dalam hidup–maka iman jemaat akan menjadi kokoh.

Rasul Petrus menyatakan komitmennya untuk terus mengingatkan jemaat–sekalipun jemaat sudah mengetahuinya, dan sudah teguh memegang kebenaran yang sudah mereka terima. Rasul Petrus menyatakan bahwa itu adalah kewajibannya untuk terus mengingatkan dan menguatkan jemaat, selama ia masih hidup di dunia ini. Ia akan terus berusaha agar jemaat teguh berpegang kepada kebenaran yang disampaikannya, sekalipun nanti Rasul Petrus sendiri sudah dipanggil Tuhan (ayat 12-14).

Alasannya adalah: karena Rasul Petrus mengajarkan kebenaran–apa yang sebenarnya terjkadi. Pengajaran tentang kuasa dan kedatangan Kristus bukanlah dongeng buatan manusia, tetapi kenyataan yang dilihat dan dialaminya sendiri. Rasul Petrus adalah saksi mata ketika Tuhan Yesus dimuliakan di atas gunung: ia melihat TubuhNya bersinar, dan ia mendengar suara dari langit yang menyatakan perkenan Bapa kepada Anak-Nya (ayat 15-18).

Pengalaman itu menjadi peneguhan bagi Rasul Petrus, meneguhkan firman Tuhan yang sudah dinyatakan oleh para nabi. Pengalaman riil yang dialami Rasul Petrus membuatnya semakin yakin dan percaya kepada nubuat para nabi yang sudah ditulis dalam Kitab Suci (ayat 19).

Karena itu Rasul Petrus mendorong jemaat untuk memperhatikan nubuat para nabi itu, yang seperti pelita yang bercahaya di tempat yang gelap–firman Tuhan yang disampaikan para nabi merupakan pelita yang akan membawa orang kepada hati yang akhirnya percaya kepada Tuhan (ayat 19).

Dalam kaitan ini Rasul Petrus mengingatkan bahwa firman Tuhan tidak bisa ditafsirkan sesuka hati, tetapi harus dengan cara yang benar, dengan bergantung kepada pencerahan Roh Kudus yang sudah menginspirasi para penulis Kitab Suci (ayat 20-21).

Views: 9

This entry was posted in 2 Petrus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *