Bahan bacaan: Lukas 22:63-23:25.
Ada tiga alasan orang menyerahkan Tuhan Yesus untuk dibunuh: (1) kepentingan pribadi, kebencian, dan iri hati; (2) arus pendapat yang populer, hanya ikut-ikutan, terprovokasi tanpa tahu duduk persoalan sebenarnya; (3) tidak peduli, indifference; (4) takut konflik dengan pendapat mayoritas, ingin menyenangkan orang banyak.
Para pemuka agama Yahudi ingin membunuh Tuhan Yesus karena iri, karena merasa dilecehkan posisi mereka, dan juga karena menganggap Yesus telah menghujat Allah.
Orang banyak berteriak agar Tuhan Yesus dibunuh karena diprovokasi, dihasut, dan ikut-ikutan dengan para pemuka agama mereka.
Herodes menyerahkan Tuhan Yesus kepada orang banyak karena ia sama sekali tidak berminat untuk mencari kebenaran. Cuek, tak ada bedanya baginya apakah Tuhan Yesus bersalah atau tidak.
Pilatus menyerahkan Tuhan Yesus untuk dibunuh–walau tidak ditemukan kesalahan apapun, dan tidak ada dasar hukumnya sama sekali–karena ia takut kepada orang banyak, ingin menyenangkan hati orang banyak.
Apa yang menjadi alasan tindakan saya? Kepentingan pribadi, anut grubyuk dan ikut arus, indifference, atau kepengecutan?
Ataukah saya telah menimbang segala sesuatu, dan memilih suatu tindakan karena saya tahu itu adalah hal memang harus saya lakukan.
Views: 8