Hidup Rumah Tangga Illahi

Efesus 5:22-6:9

Hidup keluarga Allah di dalam relasi dengan sesama: suami-istri, orangtua-anak, tuan-hamba. Relasi suami istri dalam pernikahan orang percaya: (a) Istri menundukkan diri (subordinate) dan menghormati kepada suaminya, seperti kepada Tuhan, karena suami ditempatkan sebagai kepala istri (5:22-24); (b) Suami mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi jemaat dan menyerahkan diriNya bagi jemaat. Suami harus (obligasi/tanggung jawab) mengasihi istrinya seperti dirinya sendiri: merawat dan menyayangi–seperti seekor burung yang menghangatkan anak-anaknya di dengan bulunya (5:25-33).

Relasi orantua dengan anak: (1) Anak-anak harus mentaati dan menghormati orangtuanya (6:1-3); (2) Bapak jangan membangkitkan amarah di dalam hati anak-anaknya, tetapi mendidik mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan (6:4)

Relasi tuan dengan hamba: (1) Hamba-hamba harus taat kepada tuan/majikannya dengan sikap: gentar dan tulus (tidak mendua hati); bukan hanya kalau dilihat tuannya, tetapi karena sikap sebagai hamba Kristus, memandang pekerjaan sebagai pelayanan kepada Tuhan. Ada janji bahwa sikap seperti ini akan mendapat balasan dari Tuhan (6:5-8); (2) Tuan-tuan harus berbuat sedemikian juga kepada hamba-hambanya: melakukan tanggung jawab sebagai tuan dengan tulus dan sungguh-sungguh, tidak menggunakan ancaman, mengingat bahwa tuan dan hamba adalah sama-sama hamba Tuhan (6:9).

Views: 8

This entry was posted in Efesus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *