Orang Yang Suci Hatinya

Imamat 15:1-33

Ayat 1-15 bicara tentang penyakit yang menyebabkan ada cairan yang keluar dari alat kelamin seorang laki-laki. Penyakit ini membuatnya najis dan semua yang kontak dengan penderitanya menjadi najis. Selama sakit, orang itu harus menjaga diri agar tidak menajiskan orang lain atau barang-barang-ia tidak boleh kontak dengan dengan orang lain.

Ketika sakitnya sembuh, ia harus menunggu selama 7 hari untuk memastikan bahwa memang sudah benar-benar sembuh. Setelah itu ia membawa korban kepada imam dan melakukan ritual untuk pentahirannya.

Ayat 16-30 mengatur tentang kenajisan yang terkait dengan organ seksual–keluarnya sperma pada laki-laki dan menstruasi pada perempuan. Semua itu membuat najis. Harus ada ritual untuk pentahiran–dibasuh dengan air dan pada kasus perempuan yang sakit pendaharan, ada ritual pentahiran yang mengharuskan persembahan korban oleh imam.

Ayat 31-33 kesimpulan “kamu harus menghindarkan orang Israel dari kenajisannya, supaya mereka jangan mati di dalam kenajisannya, bila mereka menajiskan Kemah Suci-Ku yang ada di tengah-tengah mereka itu.” (ayat 31).

“Siapakah yang boleh naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu.” (Mazmur 24:3,4). “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” (Matius 5:8).

Views: 7

This entry was posted in Imamat, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *