Bukan Logika, Tetapi Ketaatan

Imamat 8:1-36

Mandi dengan air, diurapi minyak, minyak dipercikkan 7 kali–aktivitas ini menguduskan barang-barang di Kemah Suci dan mengkhususkan Harun dan anak-anaknya sebagai imam Tuhan. Bukan karena apa yang ada di dalam minyak atau air–tetapi karena diperintahkan oleh Tuhan. Tuhan menetapkan cara untuk menguduskan dan mentahirkan sesuatu atau seseorang–ketika hal itu ditaati, maka orang atau barang itu menjadi kudus di hadapan Allah. Ketaatan kepada Tuhan, kepada perintah dan cara Tuhan. Itulah yang mendatangkan pentahiran dan pengudusan.

Ada beberapa jenis korban yang dipersembahankan untuk pentahbisan Harun dan anak-anaknya. Korban penghapus dosa, korban sajian, korban pengudusan, korban unjukan. Ada ritual yang dilakukan, termasuk Harun dan anak-anaknya harus tinggal di Kemah Suci selama 7 hari 7 malam. Musa melakukan seperti yang diperintahkan Tuhan, Harun dan anak-anaknya juga mentaati semua yang diperintahkan Tuhan melalui Musa.

Jalan menuju kekudusan hidup adalah: ketaatan kepada Tuhan. Tidak bertanya, tidak membantah, tidak mendebat atau menganalisis. Tidak ada kata “Tapi…” Ketaatan yang sederhana dan lugu kepada Tuhan. Melakukan yang Tuhan perintahkan, berhenti melakukan apa yang dilarang. Itu saja.

Views: 7

This entry was posted in Imamat, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *