Ratapan Menjadi Nyanyian

Yohanes 16:16-33

Pernyataan Tuhan Yesus menimbulkan pertanyaan pada murid-murid. Mereka tidak tahu apa maksud pernyataan Tuhan Yesus. Mengetahui bahwa murid-murid akan menanyakan sesuatu kepada-Nya, Tuhan Yesus berkata: Murid-murid akan berdukacita, tetapi mereka akan bersukacita–seperti sukacita seorang perempuan yang melahirkan, yang membuatnya lupa semua penderitaan yang dilaluinya.

Warren Wiersbe menyatakan bahwa sukacita Illahi bukan karena Tuhan menggantikan dukacita, tetapi Tuhan mengubah (mentransformasi) perkara-perkara yang membuat dukacita itu menjadi perkara yang menimbulkan sukacita. And so it is in the Christian life: God takes seemingly impossible situations, adds the miracle of His grace, and transforms trial into triumph and sorrow into joy.

“TUHAN, Allahmu, telah mengubah kutuk itu menjadi berkat bagimu, karena TUHAN, Allahmu, mengasihi engkau.” (Ulangan 23:5). Masalah itu tidak hilang, masalah itu tetap ada dan harus dijalani–dengan dukacita; tetapi Tuhan campur tangan, dan di ujung perjalanan ada sukacita besar. Tidak bisa menghilangkan atau lari dari masalah–sebesar apapun dukacita yang ditimbulkannya. Tetapi Tuhan bisa menolong untuk menghadapi masalah itu, dan menyelesaikannya.

Melibatkan Tuhan di dalam kondisi yang menimbulkan dukacita adalah: meminta pertolongan di dalam nama Tuhan Yesus–maka murid-murid akan menerima permintaan itu, dan sukacita mereka menjadi penuh. “Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatupun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.” (Yoh. 16:24).

Selama Tuhan Yesus bersama murid-murid di dunia, Tuhan Yesus yang meminta keperluan murid-murid kepada Bapa-Nya. Ketika Tuhan Yesus sudah kembali kepada Bapa, murid-murid akan meminta langsung kepada Bapa, dan Bapa akan mendengar dan menjawabnya, karena Bapa sendiri mengasihi mereka–karena mereka telah mengasihi dan percaya kepada Tuhan Yesus (Yoh 16:26-27).

Ketika berada di dalam kondisi yang sulit dan menimbulkan dukacita. Jangan menyerah. Jangan melarikan diri atau mencoba melupakan atau mencoba menyangkali kondisi itu, tetapi terima, hadapi, dan jalani dengan tekun dan percaya. Jalani dan rasakan semua dukacita yang harus diterima, tetapi jangan putus asa. Tetap berjuang, lakukan yang bisa dan harus dilakukan, kerjakan bagian yang menjadi tanggung jawab–sekalipun ada ketakutan dan kekuatiran.

Percaya kepada Tuhan, berharap kepada Tuhan. Bawa semua permintaanmu kepada Tuhan di dalam Nama Tuhan Yesus. Banyak berdoa, berseru kepada Tuhan memohon pertolongan dan kemurahan-Nya. Mintalah sesuatu, mintalah apapun yang kauinginkan, mintalah apapun yang kauperlukan–janji Tuhan Yesus adalah: Bapa akan mendengar dan memberikan, karena Bapa sendiri telah mengasihimu.

Views: 8

This entry was posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Yohanes. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *