Tuhan Menghidupkan

Efesus 2:1-10

Keadaan jemaat sebelumnya: mati di dalam kejahatan dan dosa-dosa mereka; hidup menurut jalan-jalan dunia ini dan jalan-jalan roh kerajaan angkasa (yang sampai sekarang sedang bekerja di dalam hidup orang-orang yang tidak taat; hidup untuk memuaskan hawa nafsu, keinginan, dan pikiran-pikiran dari sifat dosa mereka; dan secara almiah adalah obyek murka Allah (ayat 1-3).

Tetapi, Allah yang kaya dengan belas kasihan, karena kasihnya kepada jemat, telah menghidupkan jemaat bersama Kristus dari kematian dan telah membangkitkan jemaat dan mendudukan jemaat bersama-sama di sorga di dalam Kristus. Tujuan Allah: di masa mendatang akan menunjukkan kekayaan kasih karuniaNya yang luar biasa di dalam kemurahan yang diberikanNya kepada jemaat di dalam Kristus. (ayat 4-7)

Kemurahan Allah yang merupakan bukti kekayaan kasih karuniaNya:

  1. Jemaat diselamatkan karena kasih karunia melalui iman, itu bukan berasal dari usaha jemaat, tetapi merupakan pemberian Allah–bukan hasil dari pekerjaan manusia, sehingga tidak ada satu orangpun yang bisa menyombongkan diri bahwa ia selamat karena usahanya (ayat 8-9).
  2. Jemaat adalah hasil karya/pekerjaan Allah–bukan pekerjaan manusia sendiri, diciptakan dalam Kristus untuk melakukan pekerjaan baik yang sudah disiapkan Allah sebelumnya; Allah ingin ingin agar jemaat ada/hidup di dalamnya (ayat 10).

Mati dalam dosa –> hidup dalam kejahatan/hawa nafsu –> menerima murka
Dihidupkan karena anugerah Allah –> hidup dalam pekerjaan baik –> kemuliaan di sorga

Allah mengasihi saya, karena itu Ia mengeluarkan saya dari kehidupan di dalam dosa. Ia melakukannya dengan pekerjaanNya sendiri–saya tidak punya kontribusi apa-apa, saya hanya menerima kemurahan Allah itu dengan iman/percaya: saya percaya Allah mengasihi saya dan di dalam Kristus Ia menyelamatkan saya.

Tujuan Allah adalah supaya saya melihat betapa besar kekayaan kasih karuniaNya di dalam tindakan kemurahanNya kepada saya, dan supaya saya menjalani kehidupan yang baru, yaitu melakukan pekerjaan baik yang sudah disiapkanNya bagi saya. Mestinya ini yang menjadi tujuan hidup saya: mengenal kasih Allah dan hidup dalam pekerjaan baik yang disiapkan Allah.

Views: 8

This entry was posted in Efesus, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *