Bilangan 34:1-29
Tanah warisan adalah tempat di mana umat Tuhan tinggal: untuk dimiliki dan ditinggali–diolah/dikerjakan, dibangun, dikembangkan. Tempat umat Tuhan menjalani kehidupannya dibumi ini. Tuhan menetapkan satu warisan untuk setiap orang percaya: “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Efesus 2:10).
Tuhan memberitahukan batas-batas tanah yang diberikan kepada Israel sebagai warisan. Batas-batas tanah itu sangat jelas dan detil disebutkan oleh Tuhan. Tuhan menetapkan batas-batas yang jelas–di luar batas-batas itu, bukan menjadi bagian Israel. Israel harus mengetahui batas-batas warisan yang sudah Tuhan tetapkan menjadi bagian mereka.
Tuhan memerintahkan Israel untuk membagi tanah warisan itu dengan undian–sehingga mutlak di tangan Tuhan. Tuhan berotoritas penuh untuk memberikan tanah yang Dia kehendaki kepada orang yang Dia kehendaki. Dan Israel harus menerima pembagian yang dari Tuhan itu. Tuhan menunjuk Eleazar sebagai Imam Besar dan Yosua sebagai pengganti Musa untuk melakukan pembagian. Mereka dibantu satu wakil dari setiap suku.
Ketika Tuhan membagi Tanah Perjanjian untuk umat-Nya, Ia sudah menetapkan batas-batas wilayah yang berlaku untuk semua. Dan Ia juga menetapkan bagian dari untuk tiap-tiap suku. Pembagian untuk tiap suku dilakukan dengan undian. Pembagian untuk keluarga-keluarga di dalam suku tidak disebutkan dengan jelas, namun menurut Bilangan 26-27 setiap keluarga yang disensus akan mendapatkan bagian masing-masing.
Kenalilah batas-batas warisanmu. Ketahuilah apa panggilanmu, pekerjaan baik apa yang Tuhan sudah tetapkan untuk kaulakukan, untuk kauhidupi selama berada di bumi ini. Terimalah bagianmu, terimalah pelayananmu, terimalah panggilanmu. Dan berikanlah dirimu seutuhnya untuk hidup di dalamnya.
Views: 10