Jangan Lemah Menjelang Akhir Perjalanan

Bilangan 13:1-33

Tuhan memerintahkan Musa mengirim 12 pengintai, termasuk Kaleb dan Yosua. Mereka menjelajahi segala penjuru dan mengumpulkan informasi tentang Tanah Kanaan 40 hari lamanya. Selama 40 hari itu, terjadi perubahan dalam diri para pengintai: 10 orang menjadi pesimis dan kehilangan iman, 2 orang tetap kuat imannya kepada Tuhan. Mereka melihat hal yang sama, tetapi respons mereka bertolak belakang!

Hasil pengintaian mereka: memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. Negeri itu persis seperti yang dijanjikan oleh Tuhan! Dalam Keluaran 3:17, Tuhan berfirman: “Aku akan menuntun kamu keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju ke negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” Tuhan tidak berbohong, Tuhan menepati janji-Nya ketika pertama kali Ia memanggil Musa.

Tetapi, para pengintai itu melupakan janji Tuhan: mereka melihat bangsa-bangsa yang tinggal di Kanaan itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu sangat besar, bahkan ada bangsa-bangsa yang berukuran raksasa. Seluruh penjuru tanah itu dipenuhi bangsa-bangsa itu. Sehingga mereka berpikir “Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita” (Bilangan 13:31).

Mereka sudah berjalan bersama Tuhan selama 2 tahun. Perjalanan yang diawali dengan demonstrasi kekuatan Tuhan untuk membebaskan mereka dari Mesir: tujuh tulah, laut terbelah, tentara Firaun musnah. Selama perjalanan mereka melihat penyertaan Tuhan, tiang awan dan tiang api, roti yang turun dari langit, air keluar dari batu karang, daging yang turun dari langit. Dan yang paling penting: mereka melihat kemuliaan Tuhan dan mendengar suara Tuhan langsung dengan mata dan telinga mereka.

Mereka sudah menjalani proses selama 2 tahun itu dengan kekuatan Tuhan, dan bukan kekuatan manusia. Sekarang, mereka tiba-tiba melupakan kuasa Tuhan, dan hanya mempertimbangkan kekuatan manusia: mereka lebih kuat dari pada kita! Mereka sudah lupa akan 600 kereta perang Firaun yang ditenggelamkan oleh Tuhan! Mereka sudah lupa bagaimana Amalek dikalahkan karena doa Musa yang mengangkat tongkatnya sebagai panji-panji perang Tuhan!

Pada waktu mereka sampai pada titik yang sangat menentukan: sudah di perbatasan, tanah perjanjian itu di depan mata, tinggal selangkah lagi–iman mereka goyah dan mereka tidak lagi percaya kepada Tuhan! Mereka tidak mau maju karena takut akan kegagalan yang mengancam. Mereka lupa kepada penyertaan Tuhan yang sudah membawa mereka sampai pada titik itu. Mereka pikir, Siapa dan dengan kekuatan dari mana mereka bisa sampai di sana?

Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!” (Bilangan 13:30). Kaleb melihat hal yang sama, melihat kekuatan bangsa-bangsa Kanaan, tetapi kaleb tetap percaya bahwa mereka akan mampu mengatasi tantangan itu, sebab Tuhan ada di pihak mereka.

Engkau sudah memulai dan menjalani semua proses itu dengan kekuatan Tuhan Allahmu yang dahsyat. Engkau sudah melihat nyata-nyata bagaimana Tuhan Allahmu mengerjakan perkara-perkara mustahil dan mujizat yang besar. Sekarang, mendekati titik akhir perjalananmu, jangalah menjadi lemah: tetaplah percaya dan mengandalkan kuasa Tuhan Allahmu; jangan biarkan perhitungan manusia membuatmu kehilangan kepercayaanmu kepada-Nya! Tetap maju, dengan bergantung penuh kepada kuasa-Nya!

Views: 8

This entry was posted in Bilangan, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *