Bilangan 12:1-16
Miriam dan Harun melawan Musa karena Musa memperistri seorang perempuan Kush. Perkawinan itu menjadi pemicu koflik, namun alasan sebenarnya adalah iri kepada kepemimpinan Musa: “Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?” (Bilangan 12:2). Musa diam saja, karena hatinya sangat lemah lembut. Tetapi Tuhan mendengar dan Tuhan murka! Tuhan membela hamba-Nya!
Tuhan turun dalam tiang awan–pernyataan kemuliaan-Nya–dan memanggil Harun dan Miriam. Tuhan menegur mereka dengan keras karena mereka tidak menghormati dan tidak segan kepada Musa. Padahal Musa itu pribadi yang sangat istimewa dan sangat karib dengan Tuhan: Tuhan berbicara kepadanya secara langsung, dan Musa memandang muka Tuhan! Murka Tuhan bangkit. Tuhan menulahi Miriam dengan kusta; putih seperti salju. Saat itu juga!
Harun memohon pengampunan kepada Musa dan memohon agar Miriam dipulihkan dari sakit kustanya. Musa berseru-seru kepada Tuhan minta kesembuhan bagi Miriam. Tuhan menjawab doa Musa, tetapi Miriam harus diasingkan dari perkemahan selama 7 hari. Kalimat yang dipakai Tuhan untuk Miriam: “Sekiranya ayahnya meludahi mukanya …” (Bilangan 12:14). Tuhan sangat memandang rendah Miriam, seperti seorang ayah meludahi muka anaknya.
Jangan iri kepada otoritas yang diberikan Tuhan pada orang yang dipilih-Nya. Jangan berontak, jangan merendahkan dia. Tuhan akan membela orang lilihan-Nya. Tuhan akan membela hamba-Nya. Siapa merendahkan orang pilihan Tuhan, ia akan direndahkan oleh Tuhan. Di sisi lain, tidak perlu membela diri ketika ada orang yang menyerangmu terkait panggilan Tuhan. Tuhan akan membelamu dan menyatakan pilihan-Nya di hadapan semua orang. Biarkan Tuhan yang bekerja untuk membela dirimu.
Views: 8