Bilangan 6:1-27
Nazir adalah seseorang yang mendedikasikan hidupnya bagi Tuhan. Seorang yang menjadi nazir harus memiliki cara hidup yang ditetapkan Tuhan: tidak mengkonsumsi produk dari anggur, tidak mencukur rambut, tidak boleh terkena mayat. Ada ritual yang harus dilakukan untuk memulai dan mengakhiri masa kenaziran seseorang. Tuhan menghargai nazar seseorang dan memandangnya sebagai sesuatu yang sangat serius.
Keputusan untuk menjadi nazir harus dinampakkan secara eksternal: dalam hal konsumsi, dalam hal penampilan, dalam hal relasi. Hidup yang didedikasikan kepada Tuhan, tidak bisa hanya masalah “sikap hati saja”; sekalipun memang keputusan batiniahlah yang utama, sebab Tuhan melihat hati. tetapi, penampakan lahirian merupakan cerminan dari hati yang dipersembahkan kepada Tuhan. Penampakan lahiriah juga menjadi pengingat dan media untuk melakukan afirmasi mengenai komitmen kepada Tuhan.
Aplikasi dari hukum tentang nazir adalah: penuhilah sumpah atau komitmen yang dibuat di hadapan Tuhan. Umat Tuhan mudah sekali membuat janji atau komitmen di hadapan Tuhan, apalagi ketika dalam kondisi sulit atau berbahaya. Berjanji akan mengerjakan sesuatu atau mempersembahkan sesuatu kepada Tuhan. Jangan anggap enteng janji dan komitmen itu, sebab Tuhan akan menuntut untuk dipenuhi.
Penuhi komitmen-komitmenmu. Penuhi janji-janjimu. Tuhan memperhitungkannya, Tuhan menuntut penggenapannya.
Views: 7