Kekudusan Umat Tuhan

Bilangan 5:1-31

Tuhan memerintahkan agar orang Israel yang najis (sakit kusta, mengeluarkan lelehan, terkena mayat) untuk ditempatkan di luar perkemahan, karena Tuhan tinggal di tengah-tengah umat Israel. Tuhan memerintahkan agar orang yang berdosa kepada sesamanya harus mengaku dosa danmembayar tebusan sepenuhnya ditambah seperlima. Tuhan memerintahkan agar umat Israel menjaga kekudusan pernikahan.

Konsekuensi dari kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya adalah: umat Tuhan harus hidup dalam kekudusan, hidup senantiasa dalam kondisi tahir (bersih), dan tidak boleh membiarkan ada kenajisan apapun di dalam hidup mereka. Umat Tuhan tidak bisa hidup sembarangan, sebab Tuhan menuntut kehidupan yang kudus dan bersih kalau Ia akan tinggal bersama umat-Nya.

Kenajisan yang bukan karena dosa: sakit kusta, pendarahan, terkena mayat–itu semua ditahirkan di dalam karya Tuhan Yesus! When our Lord ministered on earth, He ignored the laws of uncleanness and touched lepers, people with issues touched Him, and He even touched the dead. The touch of the Great Physician brought healing to the victims but didn’t defile the Son of God. It was only when He died on the cross that He bore our defilement and the awful “disease” of our sin (Wiersbe, 1999).

Seorang umat Tuhan dituntut untuk hidup bersih dan kudus, karena Tuhan Yang Mahakudus tinggal bersamanya. Itu konsekuensinya. Jangan berharap mengalami penyertaan Tuhan yang nyata, kalau cara hidupmu sembarangan dan sembrono. Benar, itu bukan masalah apa yang di luar, tetapi masalah hati. Tetapi apa yang ada di hati itu yang terpancar keluar. Tuhan juga menuntut ganti rugi para orang yang berdosa kepada sesamanya. Apabila seorang umat Tuhan melakukan dosa dan merugikan sesamanya, ia harus mengganti nilainya penuh ditambah seperlima (20%).

Views: 6

This entry was posted in Bilangan, Perjanjian Lama, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *