Tuhan di tengah Krisis

Kisah Para Rasul 22:1-23:35

Situasi bisa berubah-ubah dengan ekstrim, tetapi Tuhan mengendalikan semuanya–rencana-Nya akan tetap terjadi! Pidato Paulus di depan orang banyak tidak menampakkan hasil. Mereka marah dan menuntut agar Paulus dibunuh. Ketika Paulus akan disesah, Paulus mengatakan bahwa ia warga negara Romawi, sehingga para prajurit tidak berani menyentuhnya. Tuhan kembali memberikan perlindungan kepada Paulus–memakai status kewarganegaraan.

Sehari itu, Paulus mengalami kondisi-kondisi yang menegangkan dan mengancam keselamatannya. Setelah beberapa hari berjalan lancar, tiba-tiba massa menangkap, menyeret dan berusaha membunuhnya. Tuhan memakai pasukan Romawi untuk menyelamatkan Paulus dari keroyokan massa. Paulus berpidato di hadapan massa, tujuannya untuk menjelaskan keadaannya–tetapi ketika Paulus mengatakan panggilannya kepada orang Kafir, massa kembali marah dan menuntut agar Paulus dibunuh.

Komandan pasukan akan menginterogasi Paulus dengan cara disiksa/disesah. Tetapi ketika Paulus menunjukkan statusnya sebagai warga negara Roma, para tentara itu tidak berani menyentuhnya–karena itu berarti pelanggaran hukum. Tuhan memakai hukum setempat dan aparat pemerintah untuk melindungi Paulus.

Esok harinya, Paulus dibawa ke sidang Sanhedrin. Tetapi, terjadi kekacauan dan sidang itu bubar karena Paulus sengaja membenturkan kelompok Farisi dengan Saduki, sehingga mereka justru berdebat sendiri. Begitu kerasnya suasana sidang itu, sehingga komandan pasukan Roma memerintahkan agar Paulus dikeluarkan dengan paksa dari tempat sidang. Tuhan melindungi Paulus dari bahaya kematian.

Malam harinya, Tuhan meneguhkan Paulus dengan penglihatan: Tuhan Yesus datang menampakkan diri kepada Paulus dan mengatakan agar Paulus menguatkan hati, tetap berani, sebab Tuhan akan membawa Paulus untuk bersaksi di Roma. Paulus pasti sangat dikuatkan dengan pernyataan ini–setelah selama 2 hari menjalani kondisi-kondisi yang ekstrim dan berbahaya.

Esoknya, 40-an orang Yahudi bernazar untuk membunuh Paulus. Mereka membuat siasat dan konspirasi dengan para pemimpin agama: minta agar Paulus dibawa kembali ke sidang, tetapi mereka akan membunuh Paulus dalam perjalanan ke sidang Sanhedrin. Tetapi, keponakan Paulus mendengar konspirasi ini dan mengatakannya kepada Paulus. Maka Paulus memintanya untuk lapor kepada komandan pasukan. Mendengar hal itu, komandan pasukan memerintahkan agar malam itu juga Paulus dipindah ke Kaesarea dengan pengawalan ketat (200 tentara, 70 kavaleri, 200 pasukan tombak). Kembali Tuhan menyelamatkan Paulus memakai aparat pemerintah setempat.

Dalam waktu 2 hari, Paulus mengalami 4 keadaan yang mengancam nyawanya. Tetapi Tuhan setia menjaga hidupnya. Dengan berbagai cara, Tuhan menyelamatkan Paulus dari bahaya. Secara khusus, Tuhan memakai hukum dan aparat pemerintah untuk menyelamatkan nyawa Paulus.

Tuhan menepati janji-Nya. Rencana Tuhan tetap dan pasti terlaksana sekalipun ada keadaan atau situasi berbahaya atau ekstrim yang mengancam dan bisa menggagalkan rencana Tuhan itu. Tuhan bisa memakai banyak cara dan berbagai pihak untuk menyatakan perlindungan-Nya. Tuhan melihat hal-hal yang tersembunyi, potensi-potensi yang membahayakan, dan Tuhan bertindak untuk menggagalkannya. Terpujilah Tuhan!

Bagian umat Tuhan adalah: tetap berani, tetap berharap, terus memegang janji Tuhan. Tidak putus asa, bukan karena kekuatan/kemampuannya sendiri, melainkan karena percaya kepada janji Tuhan. Umat Tuhan juga harus taat mengikuti cara Tuhan untuk menolong, mentaati hukum dan aparat pemerintah adalah salah satu cara berespon kepada Tuhan, sebab Tuhan memakai pemerintah setempat untuk menjalankan kehendak-Nya.

Views: 7

This entry was posted in Kisah Para Rasul, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *