Rancangan-KU Bukanlah Rancanganmu

Kisah Para Rasul 21:15-40

Sekalipun Roh Kudus sudah menyatakan bahwa Paulus akan ditangkap di Yerusalem, tetapi sepertinya tidak ada yang menduga bagaimana jalan ceritanya! Persitiwa yang paling sepelepun bisa menjadi celah dan menjadi sesuatu yang besar dan menggoncangkan kehidupan. Si jahat bisa memakai hal yang kecil, tak terduga, tak diperhitungkan untuk menyerang umat Tuhan. Tetapi, di dalam semuanya itu Tuhan berdaulat dan mengendalikan segala sesuatu. Terpujilah Tuhan!

Paulus tidak sedang berkhotbah atau berdebat, tetapi ia justru sedang melakukan saran para pemimpin jemaat Yerusalem untuk melakukan ritual agama Yahudi, untuk mengklarifikasi kecurigaan dan agar tidak menjadi batu sandungan bagi jemaat yang berasal dari agama Yahudi. Semuanya berjalan lancar, dan ketika masa ritual itu sudah hampir berakhir–yang merurut rencana manusia, semuanya berjalan lancar sesuai yang diinginkan, insiden itu terjadi!

Kebetulan ada orang-orang Yahudi dari Asia yang melihat Paulus di bait Allah. Dan kebetulan juga sebelumnya mereka melihat Paulus bersama Trofimus (orang Yunani); kesimpulan mereka: Paulus membawa orang kafir ke dalam Bait Allah. Padahal tidak! Terprofokasi oleh hasutan orang-orang Yahudi dari Asia–yang didasari pada prasangka buruk, massa orang-orang Yahudi Yerusalem menangkap Paulus, menyeretnya dari Bait Allah, dan menutup semua pintu Bait Allah. Betapa gampang sesuatu yang biasa/sepele bisa menjadi pemicu masalah yang besar! Tidak pernah diduga/diperhitungkan!

Tuhan mengendalikan segala sesuatu! Paulus diselamatkan dari rencana pembunuhan oleh massa itu! Komandan pasukan Romawi mendengar adanya kerusuhan dan ia menyelamatkan Paulus dari orang banyak yang sednag memukuli Paulus. Para prajurit Romawi sampai harus mengangkat Paulus karena berdesak-desaknya orang banyak itu. Komandan ini juga salah faham, ia mengira Paulus adalah orang Mesir yang baru saja melakukan pemberontakan. tapi kesalahfahaman si Komandan dipakai Tuhan untuk menyelamatkan Paulus.

Tuhan sudah menyatakan apa yang akan terjadi. Tetapi Tuhan tidak selalu menyatakan bagaimana step-by-step penggenapannya. Saya bisa memiliki bayangan (atau lebih tepatnya keinginan) tentang bagaimana cara Tuhan akan menggenapi rencana-Nya. Tetapi terbuka kemungkinan besar bahwa Tuhan tidak bekerja seperti yang saya bayangkan!

Tetapi, saya juga tidak harus curiga bahwa Tuhan akan melakukan hal-hal yang berbeda dalam arti “buruk”. Justru saya harus membangun kepercayaan bahwa sebagus apapun rencana saya, rencana Tuhan itu jauh lebih bagus, lebih sempurna, lebih luar biasa, lebih mulia!
“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.” (Yesaya 55:8).

Pengertian bahwa rencana Tuhan jauh lebih besar daripada yang bisa saya bayangkan, seharusnya mendorong saya untuk tersungkur, berdoa menyerahkan rencana dan impian saya, dan meminta Tuhan melakukan yang lebih besar dari mimpi saya yang sangat terbatas itu! “Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.” (Efesus 3:20,21).

Views: 7

This entry was posted in Kisah Para Rasul, Perjanjian Baru, Refleksi. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *