Category Archives: Refleksi

Warga Negara yang Memuliakan Tuhan

Titus 3:1-8 eselamatan adalah anugerah Tuhan. Anugerah, karena Tuhan memberikannya bukan karena berbuatan baik seseorang, tetai karena rahmat-Nya (kemurahan atau belas kasihan-Nya) di dalam Kristus, Sang Juruselamat. Anugerah keselamatan itu membebaskan orang percaya dari kehidupan lama yang jahat, membenarkan mereka … Continue reading

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Titus | Leave a comment

Pekerja yang Memuliakan Tuhan

Titus 2:9-15 rinsip kehidupan Illahi yang harus dijalani oleh umat Tuhan yang berposisi sebagai hamba atau karyawan : (1) mentaati majikannya, dan berusaha untuk menyenangkan majikannya–tidak sekedar taat melakukan tugas, tetapi melakukannya dengan maksimal dan dengan senang hati sehingga majiaknnya … Continue reading

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Titus | Leave a comment

Kehidupan Orang Muda di dalam Tuhan

Titus 2:4-8 rang-orang muda merupakan bagian dari komnitas dalam masyarakat yang perannya seringkali lebih besar–karena di usia muda, potensi mereka (kecerdasan, kekuatan, sumber daya) berada pada kondisi yang optimal. Apabila kehidupan orang muda dibaktikan untuk hidup sesuai dengan kehendak Tuhan, … Continue reading

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Titus | Leave a comment

Senior Citizen yang Memberkati Jemaat

Titus 2:1-4 i antara umat Tuhan, ada warga senior, laki-laki dan perempuan yang berusia lanjut. Mereka memiliki posisi dan peran di dalam jemaat. Mungkin mereka sudah tidak lagi bisa terlobat banyak dalam melakukan aktifitas-aktiftas dalam jemaat, tetapi mereka tetap dituntut … Continue reading

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Titus | Leave a comment

Karakter Pembicaraan Hamba Tuhan

Titus 2:1-4 ertolak belakang dengan kehidupan pengajar-pengajar palsu yang disebut oleh Paul sebelumnya, tanggung jawab Titus adalah memberitakan (laleo: to talk, speak, preach) sesuai dengan doktrin (pengajaran) yang sehat (ayat 1). “Mengajar” di sini tidak dalam konteks: mengajar secara sistematis … Continue reading

Posted in Perjanjian Baru, Refleksi, Titus | Leave a comment