Category Archives: Lukas

Pentahiran

Lukas 5:12-26 Kusta–bagi orang Yahudi di jaman Tuhan Yesus–bukan hanya masalah fisik, tetapi lebih daripada itu: masalah psikologis, sosial, dan spiritual. Kusta merusak tubuh orang–kasus kusta yang parah bisa membuat anggota tubuh penderitanya mretheli. Karena menular, kusta membuat orang harus … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Perjalanan Menuju Penyerahan

Lukas 5:1-11 Tuhan tidak penah tergesa-gesa. Ketika Tuhan memanggil seseorang untuk melakukan rencana-Nya, Ia mengijjinkan orang itu melalui proses–sampai pada titik penyerahan total. Tuhan tidak memaksa orang untuk mengambil komitmen secara prematur. Dalam beberapa kesempatan, Ia justru terkesan “menghalangi” dan … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

A Tale of Two Cities (2)

Lukas 4:31-44 Ketika Yesus melayani di Nazaret, respon orang banyak mula-mula sangat antusias, namun kemudian menjadi kemarahan dan penolakan yang sangat kuat–sampai-sampai mereka hendak membunuh Yesus dengan cara mendorong-Nya dariĀ  atas tebing. Penduduk Kapernaum juga takjub saat menyaksikan pelayanan Yesus; … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

A Tale of Two Cities (1)

Lukas 4:14-30 Sekembali-Nya dari padang gurun, Tuhan Yesus mulai melakukan pelayanan dengan mengajar dan melakukan mujizat di banyak tempat, sehingga Nama-Nya menjadi buah bibir masyarakat. Di manapun Ia mengajar, sambutan masyarakat sangat positif: “semua orang memuji Dia.” (ay. 15). Semua … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment

Persiapan Seorang Pemimpin

Lukas 3:23-4:13 Tantangan bagi umat Tuhan dan gereja Tuhan adalah: memiliki cara pandang yang benar atas proses persiapan pelayanan dan kepemimpinan. Pelayanan dan/atau kepemimpinan adalah masalah serius; yang harus disiapkan dengan serius pula. Tidak boleh sembrono; tidak asal comot, tidak … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Refleksi | Leave a comment