Category Archives: Perjanjian Baru

Kehinaaan Berujung Kemuliaaan

Luke 23:26-31 etiap orang yang mau mengikut Kristus, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Dia (Luk. 9:23). Di hari itu, Tuhan Yesus menjalani sendiri apa yang diajarkan-Nya kepada murid-murid: Ia memikul salib-Nya–balok kayu besar yang akan … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh | Leave a comment

Kehendak-Mulah yang Terjadi

Lukas 23:13-25 ula-mula Tuhan Yesus diadili oleh Sanhedrin, yaitu para pemimpin agama orang Yahudi. Kemudian Ia dibawa ke hadapan Pilatus, yang mewakili pemerintahan Roma. Setelah itu Dia dihadapkan kepada Herodes, mewakili pemerintahan Israel. Sekarang, Tuhan Yesus dihadapkan kepada orang banyak–publik … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh | Leave a comment

Terang Menyingkapkan Kegelapan

Lukas 23:8-12 uhan Yesus dibawa ke hadapan Herodes–yang saat itu berada di Yerusalem, kemungkinan besar untuk merayakan Paskah. Pilatus ingin memindahkan tanggung jawab atas masalah dari tangannya kepada orang lain; biar orang lain yang mengambil keputusan. Dari tangan pemimpin yang … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh | Leave a comment

Against All Odds, HIS Will Be Done

Lukas 23:1-7 anhedrin telah memutuskan bahwa Tuhan Yesus bersalah karena mengaku sebagai Mesias, Anak Allah–itu dianggap sebagai tindakan menghujat Allah, dan pantas untuk mendapat hukuman mati. Menurut Hukum Musa, orang yangterbukti menghujat Nama TUHAN harus dihukum mati dengan cara dilempari … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh | Leave a comment

Mereka yang Dikuasai Kegelapan

Lukas 22:63-71 emalam-malaman Tuhan Yesus diinterogasi di rumah Imam Besar. Karena mereka tidak memperoleh informasi atau pengakuan yang mereka bisa gunakan untuk menjerat Dia, maka orang-orang yang menahan Tuhan Yesus mengolok-olokkan Dia dan memukuli-Nya. Menjadikan Dia bahan permainan, menghina Dia, … Continue reading

Posted in Lukas, Perjanjian Baru, Saat Teduh | Leave a comment